Berita Pati
Mengenai Pergantian Nama PSG Pati Menjadi AHHA PS Pati, Ini Penjelasan Saiful Arifin
Presiden PSG Pati Saiful Arifin mengaku, pihaknya memang telah mengajukan perubahan nama klub menjadi AHHA PS Pati FC.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: moh anhar
"RANS itu bisa dimiliki berempat-berlima. Bali United malah publik, dimiliki orang banyak. Kan sah saja. Kenapa di sini saya disuruh gotong sendiri? Enak bareng-bareng. Klub dimiliki orang banyak nggak masalah. Siapa yang sevisi, kita ajak," ungkap Safin.
Baca juga: Cerita Maudy Koesnaedi Jadi Artis untuk Biayai Sekolah Setelah Ayah Meninggal
Baca juga: Dapat Amanah Simpan Uang Yayasan Rp 70 Juta di Rumah, Raib, Ternyata Dibuat Judi Online Menantu
Baca juga: PK Satpam Mal Semarang Coba Hilangkan Nyawa Pakai Cairan Tiner, Berakhir Begini
Sebelum melakukan penawaran ke Atta Halilintar dan Putra Siregar, sebut dia, pihaknya juga sudah mengajak sejumlah pihak di Pati yang dia sebut "berduit" untuk bekerjasama membangun klub.
Namun, gayung tidak bersambut.
"Maka saya ajak orang lain, yang bisa membuat konten dengan cara terkini. Orang bisnis yang ngerti dan suka mengembangkan sepak bola. Apakah ini salah?" tanya dia retoris.
Dengan bergabungnya Atta dan Putra, sebut Safin, target yang ia canangkan pun lebih ditinggikan.
Sebelumnya ia mengaku hanya menargetkan PSG Pati masuk 10 besar Liga 2.
Sekarang targetnya lolos promosi ke Liga 1.
Dia juga menegaskan bahwa porsi untuk menampung pemain asli Pati juga masih ada.
Baca juga: Kim Bum Ucap Salam Perpisahan Mengharukan, Netizen Berharap Ada Drakor Law School Season 2
Baca juga: Bibir Bagas Robek Dilempar Batu Orang Misterius, Kaca Mobil Bolong, TKP Bawen Kabupaten Semarang
Baca juga: Video Warga Semarang Ditemukan Meninggal di Rumah Kosong
"Porsi untuk talenta Pati masih ada, kalau bagus kita pakai. Contoh Iqbal (Muhammad Iqbal Al Ghuzat) itu. Kalau ada pemain Pati yang bagus lagi kasih tahu saya," ucap dia.
Ditanya apakah ada kemungkinan jika AHHA PS Pati dan PSG Pati sama-sama berdiri, namun salah satu memulai dari liga 3, Safin mengatakan, kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi.
"Itu, kan, terserah pemilik klub. Bisa saja begitu. Kalau bagus malah begitu, satu kota ada banyak klub malah rame, tapi bersaing dengan prestasi, bukan bersaing secara jelek," tandas dia. (*)