Berita Nasional
Jaksa Sebut Gelar Imam Besar Hanya Isapan Jempol, Begini Reaksi Pengacara Rizieq Shihab
"Seharusnya terdakwa menguraikan kekesalannya bukan di sini tempatnya. Jangan berkoar-koar tanpa dalil yang kuat," sambungnya.
Dalam pledoinya, Rizieq Shihab mengatakan, perkara pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang dijalani dirinya merupakan operasi intelijen hitam berskala besar.
Rizieq Shihab menyebut, seluruh perkara pelanggaran prokes mulai dari kerumunan Petamburan dan Megamendung hingga kasus swab tes ini tidak murni masalah hukum.
"Namun lebih kental warna politisnya, dan ini semua merupakan bagian dari operasi intelijen hitam berskala besar yang bertujuan untuk membunuh karakter saya," kata Rizieq dalam ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021).
Lebih lanjut, Rizieq Shihab juga menyebut, perkara pelanggaran prokes yang sedang dijalaninya merupakan upaya oligarki untuk memenjarakan dirinya.
Sebab, Rizieq menilai kalau perkara ini merupakan gerakan politik balas dendam atas dirinya serta organisasi masyarakat yang dibesarkannya, Front Pembela Islam (FPI).
"Operasi intelijen hitam berskala besar tersebut adalah gerakan politik balas dendam terhadap saya dan FPI serta kawan-kawan seperjuangan yang dianggap sebagai halangan dan ancaman bagi gerakan Oligarki Anti Tuhan."
"Kami sebut intelijen hitam karena mereka tidak bekerja untuk keselamatan bangsa dan negara, tapi hanya untuk kepentingan oligarki," tukas Rizieq. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Serangan Jaksa yang Sebut Gelar Imam Besar Hanya Isapan Jempol dan Reaksi Pengacara Habib Rizieq
Baca juga: Hasil Euro 2020 Spanyol Vs Swedia, Berakhir Imbang Tanpa Gol, Alvaro Morata Lewatkan 4 Peluang Emas
Baca juga: Alasan Kenapa Sekolah Tatap Muka Dilarang di Zona Merah?
Baca juga: Ezra Walian Bisa Kembali Membela Timnas Indonesia, Inilah Sosoknya
Baca juga: Dokter dan Rekan-rekannya Kepergok Pesta Seks dan Narkoba, Sewa Tempat 3 Hari 2 Malam
Erick Thohir Tak Hanya Andalan Jokowi Tapi Juga Kepercayaan NU |
![]() |
---|
Jangan Beli Obat Tanpa Resep Dokter! Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada Tanggal 23 Maret 2023 |
![]() |
---|
Kombinasi Ganjar–Erick Dinilai Tepat agar Indonesia Maju Terwujud |
![]() |
---|
PPP Bawa Solusi Nama Cawapres, Ajukan Erick Thohir ke KIB |
![]() |
---|