Berita Jepara
Sidak RSUD Kartini Jepara, Ganjar Dapati Pasien Covid-19 Terlantar di Depan IGD
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak di Kabupaten Jepara, Selasa (15/6/2021) pagi. Salah satu lokasi sidak adalah RSUD Kartini Jepara.
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak di Kabupaten Jepara, Selasa (15/6/2021) pagi.
Informasi yang diterima Tribunjateng.com melalui keterangan tertulis, sidak dilakukan untuk melihat penanganan Covid-19 di daerah yang masuk zona merah itu.
Salah satu lokasi sidak adalah RSUD Kartini Jepara.
Di tempat itu, Ganjar menemukan ada pasien yang terlantar di depan ruang IGD karena rumah sakit penuh.
Saat Ganjar datang, Direktur Rumah Sakit, Bambang Dwipo mengatakan, Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit itu sudah penuh. Bahkan ada pasien Covid-19 yang belum bisa ditangani.
"Itu ada yang belum ditangani pak, masih di luar," kata Bambang.
Baca juga: Wisma Benteng Portugis Hingga Kampus Undip Teluk Awur, Ini Daftar Tempat Karantina Covid di Jepara
Baca juga: Waspada Virus Corona Varian Baru Delta India Landa Kudus, Sudah Menyebar di Pati, Jepara & Grobogan?
Baca juga: Jepara Kini Zona Merah, Pentas Hiburan Dilarang, PPKM Akan Diperpanjang hingga 28 Juni 2021
Ganjar pun langsung berjalan ke depan ruangan IGD.
Benar saja, ada empat pasien yang dirawat di luar gedung.
Keempatnya diduga terkonfirmasi Covid-19.

"Lho nggak bisa seperti ini pak, ini bahaya. Bapak masih punya ruangan kosong tidak? Kalau tidak, langsung cari rujukan ke rumah sakit lain," tegas Ganjar.
Ganjar pun langsung memerintahkan Kadinkes Pemprov Jateng, Yulianto Prabowo yang ikut mendampingi untuk menelpon rumah sakit terdekat.
Dan dilaporkan, di RSUD Kelet masih tersedia tempat tidur sebanyak 30 kamar.
"Langsung dibawa ke sana saja, pak. Ayo sekarang, telpon ambulans bawa ke sana. Saya minta pak Dirut yang turun langsung," tegas Ganjar.

Tak hanya pasien yang terlantar, ada beberapa keluarga pasien Covid-19 yang mengeluhkan lambatnya penanganan jenazah.
Salah satu keluarga terpaksa menunggu 9 jam untuk pemulasaraan keluarganya.