Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Semarang

Dianggap Berkhasiat, Penjual Jamu di Ungaran Ramai Pembeli, Bahan Utamanya Cacing Tanah, Mau Coba?

penjual ramuan herbal berbahan khusus ekstrak cacing tanah. Setiap hari, rumahnya ramai didatangi warga untuk membeli jamu cacing.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/M NAFIUL HARIS
Sejumlah pembeli antre membeli jamu herbal ekstrak cacing tanah, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (25/6/2021). 

Penulis: M Nafiul Haris

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kondisi pandemi virus Covid-19 pada satu sisi berdampak serius terhadap laju perekonomian nasional.

Tapi tidak jarang hal itu justru membawa berkah bagi sebagian orang.

Satu diantara orang yang mendapat berkah adanya wabah Covid-19 ialah Gunawan (50) warga Jagalan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Gunawan merupakan penjual ramuan herbal berbahan khusus ekstrak cacing tanah.

Baca juga: Sosok W yang Bilang Punya Anak dari Rezky Adhitya Minta Maaf ke Citra Kirana, Ini Curhatnya

Baca juga: Apa Itu Komorbid? Ini Daftar Penyakit yang Dapat Perparah Kondisi Jika Terpapar Covid-19

Baca juga: Menu Diet Tantri Kotak, Berat Turun Drastis tapi Masih Bisa Makan Enak

Setiap hari, rumahnya ramai didatangi warga untuk membeli jamu cacing.

Sejumlah pembeli percaya cacing tanah, selain berfungsi untuk menyuburkan tanah, juga diyakini memiliki beragam khasiat untuk kesehatan.

Gunawan mengatakan, telah berjualan ramuan atau jamu dari ekstrak cacing tanah sekira tahun 2010.

Semula, dia hanya meneruskan usaha mertuanya yang telah lama menjual jamu cacing tersebut.

"Saya generasi kedua dari mertua almarhum Koh Yong yang dahulu berjualan jamu cacing herbal tanpa tambahan bahan kimia sehingga konsumen merasa aman," terangnya kepada Tribunjateng.com, di rumahnya, Jumat (25/6/2021).

antrean jamu cacing 33
Keramaian antrean pembeli jamu cacing di Jagalan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Menurutnya, jamu cacing banyak dikonsumsi orang karena ampuh mengatasi penyakit demam tifoid. Kemudian, tipes, panas dalam, sariawan, diare serta gangguan kesehatan lainnya.

Ia menambahkan, awal mula mertuanya berjualan jamu cacing tidak disengaja.

Pada suatu ketika ada tetangga yang mengalami sakit, lalu setelah diberikan ramuan cacing akhirnya sembuh.

"Lalu, lama-lama menjadi seperti ini banyak orang datang untuk membeli sebagai alternatif pengobatan. Dahulu dijual Rp 500 per kemasan, terus naik menjadi Rp 2.500 dan sekarang Rp 10 ribu," katanya

Dia mengaku, adanya pandemi Covid-19 ini membuat barang dagangannya banyak diburu warga.

Terlebih, status Kabupaten Semarang menjadi zona merah sebagian orang merasa takut datang ke rumah sakit.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Realme 8 5G, Smartphone 5G Pertama yang Harganya Diklaim Terjangkau

Baca juga: Bantu Percepatan Vaksinasi, Polres Kudus Sasar P‎emohon SIM

Baca juga: Not Angka Cold Water Major Lazer Intro Frontal Gaming

Di luar itu, harganya juga dinilai lebih ekonomis.

Sehingga terjadi lonjakan pembeli yang cukup drastis, bahkan terpaksa konsumen diharuskan melakukan pemesanan terlebih dahulu. Jika tidak, maka tidak akan dilayani.

"Kami tidak ingin ada kerumunan. Kami juga mewajibkan pembeli yang datang harus memakai masker, menjaga jarak. Selain itu wajib pesan dulu agar ramuan disajikan pas sampai rumah masih hangat," ujarnya

Pihaknya bercerita tidak ada rahasia khusus dalam membuat jamu cacing.

Hanya saja, demi menjamin khasiatnya, ia menggunakan cacing jenis kalung, selanjutnya direbus dengan air.

antrean jamu cacing 3355
Satpol PP dan Kepolisian membubarkan antrean panjang pembeli jamu cacing di Jagalan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Kemudian, dalam mengkonsumsi jamu cacing itu terdapat anjuran khusus, maksimal satu orang satu bungkus cair.

Jika kondisi parah, dibolehkan dua bungkus untuk diminum sewaktu pagi dan siang hari.

"Kalau anak-anak di bawah usia 10 tahun maksimal pukul 14.00 WIB. Jamu cacing tersedia setiap hari mulai pukul 06.00-15.00 WIB. Selain dalam bentuk cair, kami juga menyediakan bentuk kapsul isi empat kapsul seharga Rp 10 ribu untuk dua hari," imbuhnya

Dirinya mengungkapkan, untuk produksi jamu herbal cacing sekali pembuatan menghabiskan 4 kilogram cacing kering yang dibeli dari seorang supliyer langganan.

Selama ini lanjutnya, konsumen masih rata-rata warga Kabupaten Semarang terutama wilayah Kecamatan Ungaran. Karena, mayoritas lebih banyak membeli kemasan cair sehingga dapat langsung dikonsumsi.

"Beberapa hari ini ramai begini keadaannya. Ya bisa ratusan dalam sehari terjual untuk kemasan cair. Jadi sekarang harus pesan dulu lewat WA di nomor 08164260548," paparnya.

Baca juga: Yuk Tonton, PSIS akan Gelar Live Streaming Berbayar Lawan PSIM, Catat Jadwalnya!

Baca juga: Vaksinasi Gratis Khusus Warga Banyumas di GOR Satria Purwokerto, Disiapkan 2.700 Dosis

Seorang pembeli Siti Aminah (35,) warga Bergas, Kabupaten Semarang mengaku membeli ramuan cacing untuk menjaga kesehatan.

"Saya rutin mengkonsumsi minimal seminggu sekali. Kalau ini lagi Covid-19 jadi dua kali, soal rasanya biasa saja karena sudah bentuk sirup. Awal konsumsi dulu ketika tipes atau sedang kurang enak badan," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved