Berita Viral
Kondisi Terkini India Setelah Dihantam Krisis Covid-19 yang Parah, Benarkah Badai Sudah Berlalu?
Selain itu, ada kekhawatiran tentang varian Delta plus yang banyak dibicarakan dapat melemahkan penggunaan vaksin Covid-19
TRIBUNJATENG.COM - Masih ingat bagaimana India menghadapi krisis yang luar biasa karena virus corona?
Tepatnya pada April hingga Mei lalu, terjadi krisis Covid-19 di India dengan jumlah kasus yang menanjak tinggi setiap harinya.
Hal itu menyebabkan rumah sakit kewalahan mengatasi pasien, kurangnya persediaan tabung oksigen hingga tempat kremasi juga membludak.
Kini, India mulai membuka kegiatan normal setelah lockdown dilakukan selama gelombang kedua Covid-19 yang parah pada April dan Mei tersebut.
Baca juga: Manfaat Jahe: Beda Jahe Gajah, Jahe Emprit dan Jahe Merah, Khasiatnya pun Beda
Baca juga: Seorang Nakes Meninggal Terpapar Covid-19 dalam Kondisi Hamil, Suami Tak Henti Menangisinya
Jumlah rata-rata kasus harian Covid-19 di India telah turun menjadi lebih dari 50.000 dalam beberapa hari terakhir, turun dari puncak 400.000 pada Mei.
Penurunan jumlah sebagian besar disebabkan oleh lockdown ketat oleh negara bagian.
Namun, para ahli kesehatan mempertanyakan kesiapan dari pemerintah negara bagian India untuk membuka kegiatan normal.
Hal itu karena diperkirakan gelombang ketiga Covid-19 dapat terjadi dalam 12-16 pekan lagi.
Selain itu, ada kekhawatiran tentang varian Delta plus yang banyak dibicarakan dapat melemahkan penggunaan vaksin Covid-19.
Seperti diketahui, kerumunan di pasar, demonstrasi pemilu, dan festival keagamaan, disebut juga sebagai pemicu terjadinya gelombang kedua Covid-19 di India.
Keputusan kebijakan yang buruk, pengawasan yang buruk, dan mengabaikan peringatan dini adalah beberapa alasan lainnya dari krisis kesehatan itu terjadi.
Para ahli mengatakan, jika kesalahan yang sama terulang, itu bisa mempercepat gelombang ketiga.
Dr Chandrakant Lahariya, pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan mengatakan, India sekali lagi berada pada fase yang sulit dan bagaimana orang berperilaku akan sangat menentukan nasib gelombang Covid-19 berikutnya.
Dia mengatakan penting bahwa negara membuka kembali ekonomi secara bertahap.
Dr Chandrakant mengatakan, "Jika kita terburu-buru membuka kembali dan orang-orang tidak mengikuti protokol keselamatan Covid-19, kita hanya membantu virus menyebar lebih cepat."