Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wisata Jateng

Elliyah Bikin Dawet Clegug Resep Moyangnya di Tegal, Ada Filosofi Ngapaknya

Elliyah bercerita, ia mengetahui resep membuat Dawet Clegug dari sang kakek sekitar enam tahun yang lalu. 

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kuliner di Kabupaten Tegal semakin berkembang, tidak hanya tahu aci, sega lengko, kupat glabed, dan teh poci, saat ini minuman dawet hitam juga bisa menjadi pilihan dengan rasa tidak kalah menyegarkan dari dawet lainnya.

Dawet memang tidak identik sebagai minuman khas Kabupaten Tegal, namun Elliyah Ghozali (44), berhasil membuat sesuatu yang berbeda dengan menggunakan resep yang ia peroleh dari sang kakek.

Elliyah bercerita, ia mengetahui resep membuat Dawet Clegug dari sang kakek sekitar enam tahun yang lalu. 

Pada awalnya sang kakek iseng membuat dawet untuk dikonsumsi keluarga saja, tapi karena setelah dicoba ternyata rasanya enak dan tekstur berbeda, akhirnya Elliyah berinisiatif untuk menjual dawet hitam yang kemudian ia beri nama Dawet Clegug.

Namun untuk menemukan takaran yang pas dan hasil yang maksimal, maka Elliyah baru memberanikan diri membuka kedai Dawet Clegug sekitar akhir tahun 2018 yang lalu.

"Saya bisa menyebut ini resep keluarga dan hanya ada satu-satunya. Dawet memang banyak varian nya, namun yang membedakan dawet hitam milik saya terbuat dari tepung sagu dicampur dengan maizena supaya lebih kenyal. Padahal biasanya dawet terbuat dari tepung beras dan ada juga yang dari tepung kanji (tepung aci). Selain itu warna hitam pada dawet kami dapat dari merang (tangkai padi yang kering) padi ketan bukan padi biasa, padahal kalau katakan yang di Purwodadi itu dawet hitam nya dari merang padi biasa," jelas Elliyah, pada Tribunjateng.com, Sabtu (26/6/2021).

Menurut Elliyah, kenapa memilih merang dari beras ketan dari pada beras biasa, karena warna hitam yang dihasilkan lebih gelap dan mengkilat.

Elliyah menjelaskan proses pembuatan dawet hitam tidak memerlukan waktu yang lama bahkan tidak lebih dari 1 jam. 

Mulai dari proses membuat adonan dawet, mengaduk-aduk sampai kenyal dan siap cetak, proses cetak di alat yang juga dibuat sendiri, sampai dawet hitam siap disajikan. 

Selain membuat dawet dari resep sang kakek, gula aren yang digunakan pun tidak sembarangan. Elliyah mengambil gula aren langsung dari Yogyakarta, karena jika di tempat lain gula tidak terlalu bersih dan rasa yang dihasilkan juga berbeda. 

Jika gula aren dari Yogyakarta rasa lebih legit, manis, tanpa perlu tambahan gula pasir atau apapun. 

Sedangkan untuk merang ia memasok dari daerah Malang Jawa Timur, tapi Elliyah juga membuat merang sendiri. 

Adapun untuk 1kg bahan dasar dawet hitam takaran bubuk merang cukup satu sendok makan saja. 

"Komposisi Dawet Cleguk sendiri ada dawet hitam, dikasih santan, dicampur gula aren, dan dikasih toping buah nangka. Semua bahannya benar-benar harus fresh mulai kelapa, gula, dan lain-lain," katanya.  

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved