Prakiraan Cuaca
Prakiraan Cuaca Semarang dari BMKG Rabu 30 Juni 2021
Berikut prakiraan cuaca Kota Semarang pada hari ini, Rabu (30/6/2021), dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi kelas II Ahmad Yani Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: abduh imanulhaq
Penulis: Reza Gustav P
TRIBUNJATENG.COM - Berikut prakiraan cuaca Kota Semarang pada hari ini, Rabu (30/6/2021), dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi kelas II Ahmad Yani Semarang.
Menurut keterangan forecaster BMKG, Gempita Icky Dzikrillah, cuaca pada umumnya akan cerah berawan-berawan.
Meskipun demikian, terdapat juga potensi hujan ringan tidak merata di Kota Semarang bagian Selatan antara sore-awal malam.
Dari laman Prakiraan Cuaca, langit diprakirakan akan berawan pada sepanjang hari.
Baca juga: Setelah Subuh Masih Tampak Jalan-jalan, Siang Meninggal Dunia Dipastikan Terpapar Covid-19
Baca juga: Data Terbaru Korban Tenggelamnya Kapal KMP Yunice Ketapang-Gilimanuk Bali: 6 Orang Meninggal
Baca juga: Inggris Gilas Jerman di Euro 2020, Berikut Data dan Faktanya
Baca juga: Kontroversial Bupati Banjarnegara: Kasus Corona Naik karena RS Kejar Klaim Biaya Perawatan Pasien
Hujan ringan justru berpotensi terjadi pada Kamis (1/7/2021) dini hari besok di sejumlah wilayah.
Wilayah itu yakni Banyumanik, Genuk, Gunungpati, Pedurungan dan Tembalang.
Sementara itu, wilayah lain akan berawan.
Angin berhembus dari barat laut menuju tenggara dengan kecepatan antara 10-25 kilometer per jam.
Sedangkan suhu udara berkisar antara 27 hingga 32 derajat Celcius.
Untuk kelembapan udara di kisaran 55 sampai 80 persen.
Sebagai informasi, wilayah Kota Semarang dalam beberapa waktu terakhir kerap mengalami hujan meskipun BMKG mencatat bahwa akhir Juni 2021 sudah memasuki musim kemarau.
Hujan terkadang terjadi pada sore atau malam hari, didahului dengan suara gemuruh petir atau kilat.
Bagaimana penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait hal tersebut?
Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Sutikno, menjelaskan bahwa Kota Semarang saat ini tengah dilalui oleh garis Konvergen pertemuan angin dari arah timur ke barat sehingga menyebabkan pertumbuhan awan yang berpotensi hujan menjadi tinggi.
"Dari hasil pantauan dinamika atmosfer menunjukkan masih adanya pusat tekanan rendah di wilayah selatan Sumatera Selatan, sehingga angin timuran ditarik serta terkumpul di wilayah pusat tekanan rendah tersebut.
Akhirnya, wilayah kita (Semarang) dilalui oleh garis Konvergen (pertemuan angin) sehingga pertumbuhan awan yang berpotensi hujan menjadi tinggi," ungkap Sutikno ketika dihubungi Tribunjateng.com.
Sutikno juga menambahkan bahwa selain hal yang telah dijelaskan di atas, suhu muka laut di selatan Pulau Jawa juga masih hangat sehingga penguapan masih tinggi untuk pertumbuhan awan.
Menurutnya, kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Juni 2021.
Masyarakat diimbau agar lebih waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat hujan, misalnya banjir, pohon tumbang dan tanah longsor. (*)
Baca juga: Singapura Mulai Persiapkan Hidup Normal Bersama Covid-19, Ini Cara yang Dilakukan
Baca juga: Spoiler Manga One Piece 1018: Monkey D Luffy dan Roronoa Zoro Bangkit Hadapi Kaido
Baca juga: Manfaat Jahe Instan bagi Kesehatan, Lebih Praktis Tanpa Ribet
Baca juga: Hari Baik Bulan Juli 2021 Berdasarkan Penanggalan Jawa, Hindari Tanggal 18 Hingga 24 Bahaya