Berita Semarang
Relawan Laskar Ronggolawe Bantu Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Dr Uva: Petugas Medis Sudah Kewalahan
Para penderita Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri cukup banyak. Dibutuhkan keberadaan relawan yang memiliki keahlian pemulasaraan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
Penulis : Iwan Arifianto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angka kematian penderita Covid-19 semakin melonjak di Kota Semarang.
Bahkan, beberapa kamar jenazah Rumah sakit di Kota Semarang kewalahan menghadapi lonjakan pemulasaran jenazah yang naik berkali lipat.
Di antaranya kondisi Kamar Jenazah RSUP Dr Kariadi, di rumah sakit tersebut sehari harus melakukan pemulasaran dari 15 hingga 30 jenazah terpapar Covid-19.
Kondisi tersebut diperparah dengan fenomena para penderita Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (Isman).
Baca juga: Kena PPKM Darurat, Warga Karanganyar Boleh Keluar Rumah Sampai Jam 5 Sore: Doa dan Baca Kitab Suci
Baca juga: Kecelakaan Adu Banteng di Arteri Soeta Semarang, Aisyah Potong Jalur Bikin Taufik Mandi Darah
Baca juga: Ki Manteb Soedharsono Tutup Usia, Bupati Karanganyar: Kami Kehilangan Maestro Dalang
Mengantisipasi hal itu, Kecamatan Semarang Barat dan jajaran relawan membentuk Laksar Ronggolawe.
Yakni kelompok relawan yang memiliki keahlian melakukan pemulasaran jenazah Covid-19.
Relawan tersebut dilatih secara intensif dan dibimbing oleh dokter forensik serta kepala Kamar jenazah RSUP Kariadi dokter Raden Panji Uva Utomo, MH., Sp. KF.
Dr Uva, sapaannya, menjelaskan, telah melatih sebanyak 30 relawan laskar Ronggolawe Semarang Barat.
Para relawan tersebut dibekali keahlian pemulasaran jenazah.
Dari proses mengamankan jenazah Covid-19,evakuasi, mencuci, memandikan, hingga mengkafani dan lainnya.
"Kami latih dengan sebaik-baiknya agar para relawan dapat membantu petugas pemulasaran yang kian kewalahan," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/7/2021).
Tujuan pelatihan, ujar Dr Uva, untuk membantu tugas pemulasaran rumah sakit sehingga penderita Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri atau penderita Covid-19 yang meninggal dunia di rumah tak perlu dibawa ke rumah sakit.
Warga cukup menghubungi laskar Ronggolawe lalu petugas akan mendatangi ke lokasi.
"Jadi tak perlu ke rumah sakit. Cukup relawan yang melakukan pemulasaran sehingga penanganan bisa cepat," katanya.