Manfaat Jahe
Mana yang Lebih Pedas, Ini Perbedaan Jahe Emprit, Gajah dan Merah Serta Manfaat Masing-masing
Berikut perbedaan jahe merah, emprit dan juga gajah serta manfaat masing-masing.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
Penulis : Like Adelia
TRIBUNJATENG.COM - Berikut perbedaan jahe merah, emprit dan juga gajah serta manfaat masing-masing.
Jahe adalah tanaman herbal yang sudah sangat populer di dunia.
Tanaman satu ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.
Seperti untuk menghangatkan tubuh, menjaga imunitas serta menyembuhkan sejumlah penyakit.
Baca juga: Manfaat Jahe untuk Imun, Berikut Resep Empon-empon dari Campuran Jahe, Kunyit, dan Lemon
Baca juga: Manfaat Jahe Memang Segudang, Tapi Ternyata Rebusan Jahe Berbahaya untuk Orang dengan Kondisi Ini
Baca juga: Menu Diet Jahe, Cukup Campurkan Bahan Ini ke Jahe dan Pantau Hasilnya, Punya Manfaat Ganda
Baca juga: Ramuan Jahe Herbal Bisa Atasi Masalah Perut, Berikut Cara Membuatnya
Jahe memiliki aroma yang khas serta rasa sedikit pedas.
Rasa pedas ini berasal dari senyawa Gingerol yang terkandung dalam jahe.
Jika dimasak, zat tersebut akan berubah menjadi Gingeron dan kadar kepedasannya sedikit berkurang.
Ternyata ada tiga jenis jahe yang sering dijumpai dan memiliki tingkat kepedasan berbeda.
Yaitu ada jahe emprit, jahe merah serta jahe gajah.
Yuk kenali tingkat kepedasan ketiga jahe di atas serta masing-masing manfaatnya.
1. Jahe Gajah
Disebut jahe gajah karena ukurannya besar dan gemuk.
Jahe ini juga dikenal dengan nama jahe badak atau jahe putih, jahe kuning serta jahe kombongan.
Jahe gajah biasanya dikonsumsi saat masih muda.
Aromanya pun tidak terlalu tajam dan tidak terlalu pedas.

Jahe putih biasanya digunakan untuk campuran obat herbal serta bumbu dapur karena tidak terlalu pedas.
Kandungan dalam jahe ini bisa membantu menghangatkan tubuh dan juga meningkatkan imunitas.
Jahe putih atau gajah juga banyak digunakan untuk kecantikan.
Jenis ini bisa digunakan untuk ramuan penghilang jerawat, menghilangkan selulit dan kerutan.
Minyak jahe yang diambil dari perasan jahe ini juga bisa dicampurkan dalam shampo untuk menguatkan rambut serta mengatasi ketombe.
2. Jahe Emprit
Jahe ini juga dikenal dengan nama jahe sunti.
Jahe emprit merupakan jenis jahe putih seperti jahe gajah, namun memiliki ukuran yang lebih kecil.
Varietas ini merupakan varietas lokas yang paling banyak ditemukan di wilayah Indonesia.
Jahe emprit lebih pedas dibandingkan dengan jahe gajah karena kandungan minyak atsiri lebih banyak daripada jahe gajah.

Varian ini memiliki potongan melintang dengan warna putih kekuningan.
Kemudian berserat lembut, dengan aroma sedikit tajam.
Jahe emprit biasanya banyak digunakan untuk bahan wedangan karena rasanya yang lebih pedas dari gajah.
Sering juga dijadikan sebagai campuran obat tradisional.
Jenis ini juga sering diekstrak menjadi minyak untuk relaksasi.
Menurut sebuah penelitian, jahe ini mengandung banyak senyawa fenolik aktif seperti sogaol, gingerol dan gingerone yang berfungsi sebagai anti kanker.
Senyawa monotepenoid yang ada dalam jahe emprit juga bermanfaat sebagai antiseptik, ekspektoran, spasmolitik.
Jenis ini juga mampu mengurangi nyeri otot, peradangan dan mengobati flu.
3. Jahe Merah
Sesuai dengan namanya, jahe ini memiliki rimpang berwarna merah.
Jahe merah mmeiliki aroma yang sangat tajam rasa paling pedas dan serat kasar.
Jahe ini biasa dipanen saat tua.

Jahe merah paling banyak digunakan karena memiliki zat antiinflamasi, antioksidan dan antiemetik.
Varian satu ini juga memiliki banyak kandungan minyak atsiri.
Selain itu juga mmeilik kandungan gingerol, limonene, aspartic, caprylic acid, capsaicin, dan farnesol.
Jahe ini memiliki memilik banyak manfaat luar bisa.
1. Meredakan rematik
2. Sebagai campuran obat kuat
3. Meringankan flu dan batuk
4. Meredakan nyeri sendi
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
6. Menurunkan kolesterol
7. Mengatasi jerawat
8. Meredakan sakit pinggang
9. Meredakan mual dan masih banyak lagi
Nah itu tadi perbedaan tiga jenis jahe dan juga masing-masing manfaatnya. (*)