PPKM Darurat
Pemintaan Tabung Oksigen di Batang Melonjak hingga 300 Persen
Permintaan oksigen yang meningkat, seiring lonjakan kasus Covid-19, membuat sejumlah distributor tabung oksigen kewalahan.
Penulis: dina indriani | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BATANG -- Permintaan oksigen yang meningkat, seiring lonjakan kasus Covid-19, membuat sejumlah distributor tabung oksigen kewalahan.
Distributor tabung oksigen di Batang, Arta Dinarta mengatakan, permintaan tabung gas ataupun isi ulang oksigen meningkat hingga 300 persen.
Selain dari Batang, permintaan datang dari Pekalongan, bahkan hingga Purwokerto dan Semarang.
"Permintaan secara presentasi ada peningkatan sekitar 300 persen," tutur Arta kepada Tribun Jateng, Kamis (1/6).
Dia menjelaskan, saat ini tabung oksigen sudah mulai mengalami kelangkaan.
"Bahkan cari ke Tegal dan Semarang stok habis," ujarnya.
Dalam sehari permintaan tabung oksigen, lanjut dia, bisa mencapai sekitar 10-15 tabung.
"Kebanyakan digunakan untuk kebutuhan isolasi mandiri di rumah karena mereka (pembeli) rata-rata tidak ingin masuk ke rumah sakit," jelasnya.
Lonjakan permintaan ini pun berdampak pada kenaikan harga tabung maupun isi ulang oksigen.
"Selain langka harganya juga naik cukup tinggi untuk tabung kecil ukuran 0,3 meter kubik dari harga lama Rp 550 ribu menjadi Rp 700 ribu, tabung ukuran 1 meter kubik harga lama Rp 650 ribu menjadi Rp 1,4 juta dan untuk ukuran besar 6 meter kubik harga lama Rp 1,7 juta menjadi Rp 3 juta," jelasnya.
Adapun untuk isi ulang (refill) ukuran 1 meter kubik oksigen, yang semula Rp 75 ribu menjadi Rp 110 ribu.
"Dengan kondisi pasar seperti ini stok mungkin hanya bisa bertahan sekitar sebulan, jadi kami berusaha melakukan pembatasan pembelian per orang supaya semuanya bisa kebagian," imbuhnya.
Salah satu pembeli, Teguh Irawan mengaku kewalahan mencari oksigen. Bahkan ia sudah mencari dari Jakarta, Tangerang, dan kota lainnya.
Dia berharap, stok oksigen dapat kembali normal, dan tidak ada pihak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk keuntungan pribadi.
"Saya sudah mencari ke beberapa daerah, kebetulan sebelum saya pulang ke Comal (Pemalang) saya dari Tangerang mencari ke Jakarta kosong semua dan hingga akhirnya dapat info di Batang.
Ini tadi stoknya tinggal tiga, tidak bisa dibeli semuanya, hanya dapat satu untuk mertua saya," katanya. (din)
Baca juga: PETAK UMPET MAUT : Bocah SD Ini Ditemukan Tewas di Tiang Buatan Warga
Baca juga: Alasan Brondong Mau Jadi Tumbal di Arisan Sosialita yang Viral Diungkap, SR: Tahun Ini Sudah ke-16
Baca juga: Ungkapan Duka Sandiaga Uno: Kami Tidak Akan Pernah Lupa Semangat Juangmu
Baca juga: Balada Cinta Buta si Betong, Rujuk Ditolak Petasan Dinii Hari Bertindak, Ini Kronologinya