Berita Boyolali
Perangkat Desa Simo Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Dugaan Penyebab Terungkap Meski Pelaku Masih Buron
Dugaan latar belakang pembakaran hidup-hidup seorang perangkat desa di Simo Boyolali terungkap.
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Dugaan latar belakang pembakaran hidup-hidup seorang perangkat desa di Simo Boyolali terungkap.
Meski demikian saat ini terduga pelaku masih menjadi buronan polisi.
Seorang perangkat desa di Kecamatan Simo, Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bintang Alfatah (55) tewas setelah dibakar hidup-hidup.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: Mahasiswi Berhubungan Seks saat Kuliah Online, Kamera Lupa Dimatikan, Video Tersebar di Media Sosial
Baca juga: Kode Redeem FF Sabtu 3 Juli 2021, Terbaru dan Belum Digunakan Hari Ini
Baca juga: Babak Pertama Belgia vs Italia, Insigne Bawa Gli Azzuri Unggul Sementara
Baca juga: Pilihan Pemain Enrique Sempat Diragukan, Spanyol Justru Jadi Tim Pertama Lolos Semi Final Euro 2020
Adapun pelakunya diketahui bernama Maryono (50) warga setempat.
Setelah melakukan penganiayaan itu pelaku diketahui kabur dan sekarang menjadi buronan polisi.
Diceritakan Camat Simo, Waluyo, kejadian yang dialami korban itu berawal dari kasus jual beli tanah dan rumah milik pelaku yang dilelang perbankan.
Sekitar lima tahun lalu, korban membeli rumah pelaku dari hasil proses lelang tersebut.
Meski sudah terjual, tetapi pelaku diketahui tetap tak mau meninggalkan rumahnya hingga sekarang.
"Dulu sudah dikonfirmasikan kepada yang punya (pelaku) dan merasa menjual."
"Pembeli (korban) berharap (pelaku) segera meninggalkan atau dikasih waktu karena sudah lima tahun ini," kata Waluyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/6/2021).
Lantaran diminta mengosongkan rumah itu pelaku diduga tidak terima dan emosi kepada korban.
Adik korban, Agus Ni'am mengatakan, sebelum kejadian nahas itu terjadi pelaku sempat mengirimkan pesan kepada korban.
Adapun isi pesannya, yaitu korban diminta datang sendiri menemui pelaku di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Isinya dari chat tersebut meminta korban untuk datang ke TKP tanpa mengajak siapa-siapa," kata Ni'am.
Tapi setelah tiba di lokasi kejadian, pelaku justru menyiramkan bahan bakar jenis Pertalite ke arah korban dan langsung menyulutnya dengan korek api.
Setelah terbakar, pelaku langsung kabur dan korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar.
Baca juga: Video PPKM Darurat Dua Pusat Perbelanjaan Terbesar di Pati Ditutup Sementara
Baca juga: Beri Batasan Aktivitas Warga, Pasar Tradisional di Magelang Ditutup Sepekan Sekali
Baca juga: Video PPKM Darurat Warga Karanganyar Boleh Keluar Rumah Sampai Jam 5 Sore
Baca juga: Chord Kunci Gitar Warna Baru Yotari
Akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku tersebut korban diketahui mengalami luka bakar hingga 50 persen. Adapun luka terparah terjadi di kepala bagian belakang.
Saat mendapatkan perawatan di rumah sakit itu korban juga sempat menjalani operasi pencangkokan kulit.
Meski demikian, pada hari kelima kondisinya diketahui semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Beliau meninggal dunia tadi (Kamis) dini hari," kata Waluyo, Kamis. (*)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Sebelum Perangkat Desa Dibakar Hidup-hidup, Pelaku Minta Korban Datang Sendirian