Kisah Inspiratif
Kisah Inspiratif : Ratusan Santri As Surkati Rutin Donor Plasma Konvalesen Jadi Lumbung Donor Plasma
Santri Ponpes As-Surkati Kota Salatiga saat melakukan donor plasma konvalesen di PMI Kota Solo beberapa hari lalu.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM -- Santri Ponpes As-Surkati Kota Salatiga saat melakukan donor plasma konvalesen di PMI Kota Solo beberapa hari lalu.
Pesantren ini mengerahkan santri dan pengasuh untuk donor plasma secara rutin demi membantu sesama.
November 2020 banyak santri di Pesantren As-Surkati Salatiga dinyatakan positif Covid-19. Kemudian mereka menjalani isolasi di pesantren tersebut.
Alhamdulillah, Desember semua dinyatakan sembuh. Dan sejak Febrruari ratusan santri rutin melakukan donor darah konvalesen untuk bantu sesama.
Tentunya ini menjadi contoh yang baik ditunjukkan Pondok Pesantren As-Surkati di Jalan Diponegoro no 115, Kecamatan Sidorejo Lor, Kota Salatiga.
Pesantren itu mengerahkan santri dan pengasuhnya untuk donor plasma konvalesen.
Hal ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, sekaligus mengubah imej negatif, dimana November 2020 silam, banyak santri di ponpes ini yang dinyatakan positif, penyumbang cukup banyak kasus Covid-19 di Kota Salatiga.
Sebanyak 209 santri dan pengajar pondok pesantren tersebut pernah positif Covid-19. Untungnya, tidak ada diantara mereka meninggal dunia.
Waktu itu para santri diminta melakukan isolasi mandiri. Kemudian Desember 2020 mereka semua dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Kini mereka yang pernah positif (penyintas) dengan suka rela menjadi pendonor plasma konvalesen. Dimana plasma konvalesen sangat dibutuhkan pasien covid yang sedang kritis.
Bahkan banyak PMI kehabisan stok plasma konvalesen padahal banyak antrean ajukan permohonan.
Lumbung donor
Bahkan, jika difasilitasi pemerintah, Ponpes ini bersedia menjadi lumbung donor plasma konvalesen. Koordinator Donor Plasma Ahmad Ayatul Yaqin mengatakan, dalam seminggu pesantren melayani permintaan plasma darah konvalesen mencapai 200 orang.
"Itu permintaan melalui pesan Whatsapp. Adapun telepon seluler sampai 160an. Mereka rata-rata dari keluarga pasien, teman, rumah sakit, dan dokter," kata Ustad Ayat (HP 0857-4179-0185) panggilan akrabnya kepada Tribunjateng.com, di Ponpes As-Surkati, Kota Salatiga, Senin (5/7).
Kisah Sukses : Keluar dari Kapal dan Kini Sukses Bisnis Marning Camilan Tradisional dari Jagung |
![]() |
---|
Kisah Sukses Jenang Buatan Desa Kaliputu, Penghasil Jenang Yang Tak Pernah Tergerus Zaman |
![]() |
---|
3. Kisah Inspiratif : Mundur Jadi Pegawai Honorer, Nurhayati Sukses Buka Toko di Sragen |
|
---|
Dicky Safitri, Dari Pekerja Konstruksi Baja Jadi Pembudi Daya Lobster |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif : Karya Kartunis Muda Batang Banyak Dipesan Orang Amerika |
![]() |
---|