Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Indahnya Embun Upas di Dieng Saat PPKM Darurat, Wisatawan hanya Bisa Gigit Jari

Jika beruntung, mereka bisa menyaksikan fenomena langka embun es ( bun upas) yang pemandangannya menakjubkan. Saat momentum itu datang, hamparan rerum

Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
Istimewa/UPT Dieng 
Objek wisata Candi Arjuna Dieng diselimuti embun upas atau embun es kemarin, Rabu (7/7/2021). 

Di media sosial Twitter, sejumlah akun membagikan unggahan yang memperlihatkan hamparan rumput di Dieng diselimuti oleh kristal es bening.

Kepala UPTD Pengelola Obyek Wisata Banjarnegara, Sri Utami, membenarkan terjadinya fenomena embun es itu.

Uut, begitu ia akrab disapa mengatakan bahwa embun es atau yang biasa disebut embun upas oleh warga lokal, terjadi di area Candi Arjuna.

Dia mengatakan, fenomena itu terjadi pada Rabu (6/7/2021) pagi. 

"Suhu terpantau minus 1 derajat celcius," kata Sri Utami saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/7/2021) malam.

Fenomena alam embun es di dataran tinggi Dieng yang terjadi pada musim kemarau merupakan salah satu daya pikat bagi wisatawan untuk berkunjung.

Pada 25 Juli 2020, tercatat wisatawan yang berkunjung ke Dieng untuk menikmati hamparan embun es mencapai 1.200 orang dalam sehari.

Namun, pada momen embun es tahun ini, Uut mengatakan, area wisata Dieng tertutup untuk wisatawan.

Penutupan dilakukan karena saat ini pemerintah tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021.

"Untuk obyek (wisata) tutup, meskipun embun upas mulai muncul lagi. Karena masa PPKM, wisatawan untuk menunda berkunjung ke Dieng," kata dia. 

Uut mengatakan, pembukaan obyek wisata Dieng masih akan menunggu keputusan dari pihak yang berwenang.

"Terkait hal tersebut, kami pelaksana di lapangan menunggu ketentuan," kata Uut.

Tidak hanya indah dipandang, ternyata embun es yang terjadi di dataran tinggi Dieng juga memengaruhi aktivitas pertanian masyarakat, terutama pada tanaman kentang.

"Kalau untuk petani, memang kalau terjadi berulang kali (embun es) akan berpengaruh terhadap tanaman, khususnya kentang," kata Uut, seperti diberitakan Kompas.com, 26 Juli 2020.

Ia menuturkan bahwa embun es ini bisa menyebabkan gagal panen, dan juga kerugian pada petani kentang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved