Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

OPINI : Guru Ngaji Kampung Sumber Belajar Ampuh di Masa Pandemi

DAPAT dipastikan, tahun ajaran 2021/2022, para siswa belum bisa menikmati suasana belajar di kelas.

TribunJateng.com/Mamdukh Adi Priyanto
Kegiatan mengaji santri yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan jaga jarak dan memakai masker. 

Pertama, pihak sekolah melalui guru mengajak diskusi bersama orangtua. Lalu memetakan guru ngaji siapapun yang sekiranya bisa diajak bekerja sama di tiap dusunnya.

Kedua, membuat kesepakatan bersama orangtua untuk mewajibkan anaknya berangkat ngaji bersama guru yang telah dimintai tolong di lingkungan tempat tinggal mereka.

Ketiga, sekolah memberikan mandat kepada guru PAIBP untuk memantau kegiatan siswa bersama guru ngaji kampung tersebut. Bentuk pemantauan, secara langsung dan tidak langsung.

Seperti di SMP Negeri 3 Singorojo, guru bersangkutan membuat grup WhatsApp tiap dusun, sesuai kelas dan menunjuk seorang peserta didik sebagai penanggung jawab. Salah satu tugasnya adalah mencatat kehadiran saat mengaji. Dari situ, siswa yang telah ditunjuk itu melaporkan kegiatan serta mengumpulkan tugas masing-masing siswa ke pihak sekolah melalui guru PAIBP.

Dalam penilaian, guru ngaji diberi kewenangan penuh atas hasil baik secara teori maupun praktik, yang mana sebelumnya pula telah disesuaikan dengan kisi-kisi pembelajaran dari sekolah. Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran daring melalui guru ngaji kampung tersebut adalah metode Google Classroom dan WhatsApp Grup kepada siswa.

Langsung Praktik

Sebagai contoh materi PAIBP kelas VII semester 1 tentang Ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. Maka, dalam proses pembelajarannya siswa wajib mengikuti sesuai materi menggunakan Google Classroom. Setelah siswa memahami materi, guru ngaji ikut serta memberikan teori dan praktik tentang bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. Guru ngaji mengajak anak-anak praktik berwudhu dan tayamum.

Dari kegiatan tersebut, para siswa diminta untuk mengirim video praktik berwudhu dan tayamum ke guru PAIBP. Dimana saat praktik, juga telah diamati dan dinilai langsung oleh guru ngaji bersangkutan.

Hasil penilaian guru ngaji dan guru PAIBP kemudian dibagi menjadi bahan nilai keterampilan dan pengetahuan. Itu nantinya akan menjadi digabungkan dengan nilai ulangan harian (UH) melalui Google Classroom.

Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran ini, guru menganalisis hasil untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran.

Dari upaya kecil di SMP Negeri 3 Singorojo itu, mungkin tak ada salahnya dapat diterapkan di sekolah atau daerah lain. Nilai positifnya, itu dapat cara lain dalam menjaga karakter, budi pekerti siswa agar tidak mudah terpengaruh hal negatif di masa pandemi ini.

Orangtua siswa bersangkutan pun dapat bernapas lega karena kebiasaan buruk selama penerapan pembelajaran jarak jauh, dapat diminimalisir secara tidak langsung.

Termasuk guru dan sekolah, melalui bantuan guru ngaji kampung itulah, menjadi sumber belajar pelengkap dalam menghasilkan pembelajaran, khususnya pendidikan keagamaan menjadi lebih berkualitas. Seperti yang disampaikan Rektor Telkom University, Adiwijaya. Pembelajaran tak hanya fokus pada objek yang dipelajari, tetapi bagaimana berpikir dan berperilaku terhadap apa yang dipelajarinya. (*)

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 6 Buku Tematik Tema 7 halaman 53 54 55 58 59

Baca juga: Setelah Bunuh Bayinya yang Berusia 6 Bulan, Ibu Muda Ini Teriak Pura-Pura Minta Bantuan

Baca juga: Hotline Semarang : Adakah Swab Antigen Gratis di Kota Semarang atau Bisa Dikover KIS?

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Jumat 9 Juli 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved