Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah di Balik Pengawetan Otak Lenin yang Disayat Jadi 30.953 Irisan

Lenin disebut meninggal karena sifilis otak. Pada 1920-an, sifilis sangat umum di Rusia dan bisa ditularkan bukan melalui kontak seksual

Wikipedia
Vladimir Lenin 

Mereka mencurigai aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri).

Tetapi Lenin baru berusia 51 tahun terlalu muda untuk itu.

Ada juga dugaan lesi (kerusakan) akibat sifilis.

Akan tetapi, semua dokter mencatat pemulihan kecerdasan Lenin yang luar biasa.

Kadang-kadang, penyakitnya hilang dan Lenin kembali bekerja di Komite Sentral.

Namun, Maret 1923, ia kembali kehilangan kemampuan berbicara.

Meskipun hal itu pulih setelah beberapa waktu, Lenin tidak pernah kembali bekerja.

Ada sebelas dokter yang hadir di otopsi.

Hasil otopsi ditulis ulang setidaknya tiga kali.

Diagnosis akhir adalah “aterosklerosis umum pada arteri dengan lesi yang jelas pada arteri otak.”

Namun, tidak banyak informasi yang tersedia.

Para dokter tetap tutup mulut tentang detail hasil otopsi hingga akhir hayat mereka dan buku harian penyakit Lenin, yang dibuat dalam dua tahun terakhir hidupnya oleh tiga dokter yang merawatnya, diklasifikasikan selama 75 tahun setelah kematian Lenin.

Pada 1999, ketika batas waktu itu habis, keponakan Lenin, Olga Ulyanova, meminta agar pendeklasifikasian dokumen-dokumen itu dilanjutkan hingga peringatan 100 tahun kematian Lenin pada 2024.

Ahli gerontologi Valeriy Novoselov tampaknya menjadi satu-satunya petugas medis yang pernah bekerja dengan buku harian ini, tetapi ia dilarang memfotokopinya.

Menurut Novoselov, Lenin meninggal karena sifilis otak.

Pada 1920-an, sifilis sangat umum di Rusia dan dapat ditularkan bukan melalui kontak seksual, tetapi melalui benda-benda yang disentuh atau digunakan oleh mereka yang menderita penyakit tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di id.rbth.com dengan judul Mengapa Bolshevik Mengeluarkan dan Mempelajari Otak Lenin Setelah Kematiannya?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved