Berita Semarang
Warga Luar Kota Masih Keluyuran ke Semarang, Kecele, Mau Jalan-Jalan ke Mal Ternyata Tutup
Seluruh pusat perbelanjaan di Kota Semarang tutup selama masa PPKM darurat. Hanya sektor esensial saja yang masih beroperasi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seluruh pusat perbelanjaan di Kota Semarang tutup selama masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Hanya sektor esensial saja yang masih beroperasi di dalam pusat perbelanjaan semisal resto, toko roti, dan kedai minuman.
Mereka hanya melayani take away atau pesan bawa pulang.
Di tengah pemberlakukan PPKM, masih ada saja warga luar kota yang keluyuran ke pusat perbelanjaan di Semarang.
Seorang warga Bawen, Devi mengunjungi Java Supermall, Minggu (11/7/2021).
Rencananya, dia ingin berbelanja bersama temannya.
Baca juga: Pusat Perdagangan Johar - Jurnatan Lengang selama PPKM, Mayoritas Pertokoan Buka Penjualan Online
Baca juga: Polisi Buat 18 Pos Penyekatan di Semarang, Pastikan Anda Negatif Swab Tes dan Bawa Keterangan Vaksin
Baca juga: Selain Edukasi Warga, KPPBC Kudus Gencar Minta Segala Jenis Usaha Rokok Ilegal Dilaporkan
Sesampainya di mall yang berlokasi di Jl MT Haryono Kota Semarang, dia hanya duduk di bangku tunggu pesan antar lantaran pusat perbelanjaan ditutup.
Dia mengaku tidak mengetahui jika mal di Kota Semarang tutup selama PPKM darurat.
"Mau nge-mal malah tutup. Saya dari Bawen. Mau beli-beli, ini nemenin teman," ucap Devi.
Pengunjung mal lainnya, Arif mengaku sengaja pergi ke mal hanya untuk membeli makanan.
Pasalnya, jika harus pesan antar melalui online cukup lama.
Meski demikian, dia tetap mematuhi protokol kesehatan selama keluar rumah dengan memakai masker dan tetap menjaga jarak.
"Bosan juga di rumah. Jadi, keluar untuk cuma untuk beli donat saja," ucapnya.
Pantauan Tribunjateng.com di lapangan, Java Supermall terlihat lengang.
Seluruh toko yang masuk kategori nonesensial tutup, sedangkan resto atau toko makanan tetap buka.
Hanya ada beberapa orang yang mengunjungi mal.
Ojek online datang silih-berganti memesan sesuai orderan yang didapatkan.
Seorang ojek online, Roni mengatakan, selama PPKM cukup banyak orderan yang masuk untuk pesan antar makanan maupun order antar barang.
Namun, driver terkendala akses jalan sehingga lebih sering memilih order yang mudah.
Baca juga: Chord Kunci Gitar Its You Henry
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 12 Juli 2021, Scorpio Segera Nyatakan Perasaan Sebelum Menyesal
Baca juga: Wakil Bupati Kendal Target Kasus Covid-19 Terus Berlanjut Turun, DPRD: Optimalkan Dana Silpa APBD
Baca juga: Ulasan Lengkap Final Euro 2021 Italia Vs Inggris, Footballs Coming Home atau Coming to Rome?
Tidak hanya akses jalan menunju resto, melainkan juga akses jalan saat mengantar pesanan.
Cukup banyak kampung yang diportal.
"Sebelum PPKM pendapatan bisa sampai Rp 200 ribu. Sekarang paling sedikit Rp 100 ribu, menurun. Banyak driver yang sekarang pilih order soalnya dari lokasi ke tempat resto ambilnya terlalu jauh. Kita rugi bensin," ujar Roni. (*)