Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Takut Jarum Suntik dan Punya Penyakit Bawaan Jadi Kendala Sedulur Plasma Semarang Jaring DPK

Sedulur Plasma Semarang miliki kendala dalam mejaring penyinyas Covid-19 agar mau donor plasma konvalesen.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
Dok. UDD PMI Kota Semarang
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin sekligus Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng melakukan donor plasma konvalesen di UDD PMI Kota Semarang, Selasa (13/7/2021). 

Bukannya menolong yang terjadi justru penyintas covid-19 merasa terganggu karena nomor pribadinya tercantum dalam broadcast tersebut.

"Jadi kami tekankan gerakan ini bukan untuk pemenuhan secara personal terhadap pasien melainkan mendorong  calon pendonor plasma konvalesen untuk melakukan donor secara sukarela ke UDD PMI Kota Semarang," terangnya.

Dia menambahkan, ada beberapa tantangan dalam menjaring pendonor plasma konvalesen.

Di antaranya rendahnya minat para penyintas covid-19 untuk bedonor plasma konvalesen.

Belum banyaknya informasi yang disampaikan oleh tokoh masyarakat, pemuka agama, tentang manfaat donor darah konvalesen.

"Ada juga efek trauma dan rasa takut jarum para penyintas covid-19. Jangankan penyintas kita juga kadang takut jarum," terangnya.

Berikutnya banyaknya antrean donor darah pengganti plasma konvalesen sehingga waktu Tinggi penyintas Covid-19 yang mau berdonor cukup lama yakni 8 jam. Proses sampling darah 4 jam di luar sampling 4 jam.

Selain itu, ada keterbatasan ekomoni dari penyintas sehingga tak menjangkau lokasi dan keterbatasan relawan yang terlibat untuk melakukan pendampingan pentinyas covid-19.

"Jadi kami berharap ada dorongan dari para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan relawan agar memberikan ajakan dan imbauan kepada para penyintas Covid-19 agar tahu dan mau berdonor plasma konvalesen," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved