Apa Itu Gerd? Ini 4 Perbedaannya dengan Penyakit Maag
Apa itu Gerd? Berikut 4 perbedaan penyakit GERD dan Maag dari sebab hingga pengobatannya.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
Apa Itu GERD? Ini 4 Perbedaan Gerd dengan Penyakit Maag
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Gerd? Berikut 4 perbedaan penyakit Gerd dan Maag dari sebab hingga pengobatannya.
Gerd adalah singkatan dari gastroesophageal reflux disease.
Penyakit ini gangguan pencernaan kronis yang terjadi ketika asam lambung sering naik dari lambung ke kerongkongan atau mulut.
Gerd terjadi disebabkan akibat katup di sistem pencernaan yang tidak berfungsi optimal.
Seseorang dapat dinyatakan menderita Gerd bila terjadi kenaikan asam lambung ringan sekitar dua kali seminggu atau setidaknya sekali dalam seminggu.
Banyak orang menganggap Gerd adalah penyakit Maag pasalnya keduanya sama-sama merupakan gangguan lambung.
Berbeda dengan Gerd, maag (gastritis), terjadi ketika lapisan pelindung yang ada di lambung meradang atau membengkak.
Peradangan ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar luka di lambung.
Gerd dan Maag dapat dibedakan dari beberapa faktor berikut:
1. Anatomi
Secara anatomi, maag berhubungan dengan iritasi yang terjadi pada dinding lambung
sedangkan Gerd dipicu oleh terganggunya fungsi suatu otot di kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus.
Sfingter adalah otot katup yang berfungsi menutup jalur atau bukaan pada tubuh.
Sfingter esofagus memungkinkan makanan masuk ke lambung dan membantu menjaga agar makanan tidak kembali ke kerongkongan.
Ketika sfingter mengalami iritasi, katup sfingter pun bisa rusak atau melemah.
Jika sudah begitu, cairan pencernaan dan isi perut yang harusnya tertahan naik kembali ke kerongkongan dan Gerd pun terjadi.
2. Penyebab
Penyebab maag bisa bermacam-macam.
Misalnya, memiliki lapisan lambung yang tipis atau rusak dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena gastritis atau maag.
Ketika lapisan lambung terlalu lemah, enzim pencernaan bisa saja merusaknya.
Kondisi inilah yang akan menyebabkan gastritis.
Penyebab lain gastritis adalah infeksi bakteri gastrointestinal, seperti bakteri Helicobacter pylori.
Infeksi ini biasanya ditularkan dari orang ke orang, namun penularan dapat pula terjadi melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi.
Pada Gerd, kondisi ini disebabkan saat seseorang memiliki hiatus hernia, yaitu adanya bagian lambung yang menonjol masuk ke esofagus.
Atau jika seseorang memiliki sfingter esofagus yang pendek (panjangnya kurang dari 3 cm) kerap menjadi penyebab Gerd.
Selain itu, faktor-faktor berikut juga dapat memicu terjadinya iritasi pada sfingter, di antaranya:
- Makanan, seperti cokelat, makanan berlemak, pedas, buah atau jus yang dengan keasaman yang tinggi
- Minuman, seperti kopi dan soda Rokok Alkohol
- Obat-obatan golongan tertentu seperti antikolinergik, beta-adrenergik, nitrat, calcium-channel blocker
- Hormon
3. Gejala
Perbedaan Gerd dan maag juga dapat dilihat dari gejalanya.
Gastritis tidak menyebabkan gejala yang jelas pada semua orang.
Namun, gangguan pada sistem pencernaan umumnya menjadi gejala maag yang paling sering, seperti:
Mual
Muntah
Perasaan begah di perut bagian atas, terutama setelah makan
Gangguan pencernaan
Sakit perut dan perut kembung
Kehilangan selera makan
Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti biji kopi
Tinja berwarna hitam
Sementara itu, tanda dan gejala umum Gerd muncul dalam bentuk yang berbeda dari maag, di antaranya adalah:
- Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan yang mungkin memburuk di malam hari
- Sakit dada
- Kesulitan menelan Makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi)
- Sensasi seperti ada benjolan atau yang mengganjal di tenggorokan
Jika kamu memiliki refluks asam malam hari, kamu mungkin juga mengalami:
- Batuk kronis
- Radang tenggorokan
- Sesak napas seperti asma
- Tidur terganggu
4. Pengobatan
Pengobatan maag dan Gerd memiliki prinsip yang berbeda.
Pada gastritis, pengobatan yang diberikan tergantung penyebabnya, sedangkan pada Gerd berfokus pada peningkatan fungsi sfingter esofagus.
Pengobatan untuk mengatasi maag atau gastritis meliputi:
- Jika gastritis disebabkan oleh konsumsi obat anti inflamasi non-steroid atau alkohol, maka sebaiknya hentikan penggunaannya
- Obat antibiotik kerap diberikan jika maag disebabkan oleh bakteri H. pylori.
- Antibiotik yang diberikan dapat berupa kombinasi dari klaritromisin dan amoksisilin atau metronidazole
- Obat yang menghambat produksi asam dan meningkatkan proses penyembuhan, seperti omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, esomeprazole, dexlansoprazole, dan pantoprazole
- Obat-obatan untuk mengurangi produksi asam, seperti obat penghambat asam yang meliputi ranitidine, famotidine, cimetidine, dan nizatidine
- Antasida yang bisa menetralkan asam lambung
Pengobatan untuk mengatasi Gerd meliputi:
- Penghambat pompa proton (PPI), yaitu obat golongan penekan sekresi (produksi) asam yang kuat dengan masa terapi lama.
Setelah berhasil, dapat dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan dengan menggunakan dosis yang lebih rendah seperti antagonis reseptor H2, prokinetik, atau bahkan antasida.
- Antasida, sebagai penetral (buffer) terhadap asam klorida (HCl) sehingga dapat memperkuat tekanan sfingter esofagus bagian bawah
- Obat-obatan prokinetik
- Operasi
(tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE