Berita Regional
Nasib Mbah Painah Terserempet Motor di Kulonprogo, Meninggal Setelah 7 RS yang Didatangi Penuh
Dampak penuhnya rumah sakit di saat pandemi harus dibayar dengan nyawa Mbah Painah.
"Sedangkan tindakan dalam ambulans itu terus diasisteni oleh seorang perawat senior RS lewat HT,” kata Rangga.
Mereka kemudian pergi ke RS UU dan ditolak dengan alasan yang sama yakni RS penuh.
Kondisi Painah memburuk dan PMI mengarahkan ke RS dr Sardjito.
Dalam perjalanan ke Sardjito ini, mereka sempat singgah ke RS Khusus Bedah di Sewon, Bantul.
Di sana, korban ditangani baik hingga dipinjami oksigen.
Namun, karena tak memiliki ruangan, Mbah Painah dirujuk ke RS Sarjito.
Baca juga: Belum Terima BLT Desa Rp 300 Ribu? Sri Mulyani Ungkap Sebabnya, Pemkab Jadi Kambing Hitam
Baca juga: Kronologi Penggali Kubur Dibunuh dan Dibuang ke Sumur Kuburan, Pelaku Belajar Ilmu Kebatinan
Baca juga: Defile Kontingen Indonesia Hanya 10 Orang dalam Seremoni Pembukaan Olimpiade Tokyo 2021
Baca juga: Totalitas Dokter di Jayapura,Tetap Rawat Pasien Secara Virtual Meski Tumbang Karena Covid-19
“Dalam perjalanan kondisi semakin memburuk dan diarahkan ke RS Akademik UGM."
"Korban mendapat perawat intensif di sana dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga,” kata Rangga.
Ia mengatakan jenazah Mbah Painah sempat tertahan 2 jam di RSA sampai terbit surat keterangan kematian.
Lantas oleh relawan, jenazah Painah dikembalikan ke rumah duka.
“Dengan kondisi relawan PMI belum sempat sarapan hingga dompet tertinggal. Kami terpaksa minta tolong bantuan relawan PMI setempat nasi bungkus dan kopi untuk relawan kami,” kata Rangga. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mbah Painah Ditabrak Motor, Meninggal Setelah Ditolak 7 Rumah Sakit karena Penuh, Ini Kisahnya"