Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ibadah Haji 2021

Raja Salman Terimakasih pada Negara yang Dukung Pembatasan Kuota Haji 2021

Khodimul Haromain yang juga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyampaikan terima kasih kepada negara-negara Muslim yang mendukung kelancar

Editor: m nur huda
Twitter/Jokowi
Raja Salman dari Arab Saudi mendapatkan ucapan selamat Idul Adha dari para pemimpin dunia, salah satunya Presiden Indonesia Joko Widodo ( Jokowi) 

TRIBUNJATENG.COM, RIYADH - Khodimul Haromain yang juga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyampaikan terima kasih kepada negara-negara Muslim yang mendukung kelancaran musim Haji 2021 secara terbatas di tengah pandemi Covid-19.

Raja Salman mengatakan, dukungan negara-negara Islam untuk upaya Arab Saudi melawan Covid-19 selama haji berkontribusi melindungi jamaah dan mencegah penyebaran pandemi.

Dalam pidato yang disiarkan televisi untuk memperingati Idul Adha 1442 H, Raja Salman mengatakan langkah-langkah telah diambil selama Musim Haji 2021 untuk mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19.

Hal itu mengingat apa yang sedang dialami dunia, dan kampanye vaksinasi Arab Saudi telah memungkinkan pihak berwenang menyediakan lingkungan yang aman bagi para jamaah Haji 2021.

Untuk tahun kedua berturut-turut, Arab Saudi membatasi jamaah haji untuk mereka yang tinggal di Kerajaan.

Hanya 60.000 orang yang diizinkan untuk ambil bagian asalkan mereka telah divaksinasi.

“Saya bersyukur kepada Allah SWT atas keberhasilan besar upaya Kerajaan dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19," ujar Raja Salman

Ditambahkan, pada semua aspek kehidupan dan bekerja untuk meningkatkan kekebalan masyarakat dengan memberikan lebih dari 22 juta dosis vaksin Covid-19 kepada warga.

Raja Salman mengucapkan selamat kepada umat Islam pada Idul Adha 1442 H dan mendoakan kembalinya para jamaah dengan selamat ke keluarga mereka.

Dia mengatakan ini telah membantu meningkatkan kapasitas Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha) dan memungkinkan peziarah untuk melakukan ritual di lingkungan yang sehat dan aman.

Dalam ritual besar terakhir haji tahun ini, jamaah melemparkan batu kerikil saat mereka mengambil bagian dalam "rajam setan" simbolis di Jamarat.

Sejak fajar, sekelompok kecil jamaah berjalan melintasi lembah Mina dekat Mekkah untuk mengambil bagian dalam ritual tersebut.

Mereka akan kembali ke Jamarat selama dua hari ke depan sebelum melanjutkan ke Mekkah untuk berdoa di Masjidil Haram dan mengelilingi Ka'bah di akhir haji.

Baca juga: Hanya 327 WNI yang Boleh Ibadah Haji di Arab Saudi Tahun Ini, Air Mata Menetes dari Jemaah

Baca juga: Cerita Dubes Agus Maftuh Kembalikan Jatah Haji dari Saudi: Yang Dilayani Tidak Ada, Tak Elok

Mona Hamad, seorang jamaah Saudi pada haji pertamanya, mengatakan:

“Anda tidak dapat membayangkan betapa senangnya saya menjalani pengalaman ini.

“Saya memiliki perasaan campur aduk, bangga dengan negara saya, menikmati haji dan merayakan Idul Adha,:

"Apa lagi yang bisa membawa kebahagiaan lebih dari itu?

"Saya benar-benar gembira," katanya.

WNI hanya 327 Orang

Diberitakan sebelumnya, tahun 2021 ini pemerintah Kerajaan Arab Saudi (KSA) mengizinkan sekiranya 60.000 jemaah yang dapat melaksanakan ibadah haji di Baitullah, dimana 327 di antaranya juga ada warga negara Indonesia (WNI).

Mereka adalah WNI yang tinggal di Arab Saudi.

Tangis dan air mata jemaah dari berbagai dunia menetes saat puncak pelaksanaan ibadah haji di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi. Termasuk jemaah haji asal Indonesia yang sudah menetap di sana.

Foto-foto yang dibagikan BBC, AP dan Reuters terlihat jemaah haji dari seluruh dunia meneteskan air mata saat khusyuk berdoa.

Mereka tak kuasa menahan tangis haru menjalankan kewajiban rukun Islam kelima saat pandemi corona masih melanda hampir seluruh belahan dunia.

Pelaksanaan ibadah haji tahun ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Jemaah wajib sudah divaksin Covid-19.

Mereka juga wajib menjaga jarak dan mengenakan masker saat beribadah.

“Ini perasaan yang tak terlukiskan bahwa saya dipilih di antara jutaan orang untuk menghadiri haji. Saya berdoa agar Allah mengakhiri masa-masa sulit yang telah dialami seluruh dunia akibat virus corona,” kata Um Ahmed, seorang jemaah Palestina yang tinggal di Kota Riyadh seperti dikutip Reuters, Selasa (20/7/2021).

“Doa yang pertama adalah memohon kepada Tuhan untuk mengangkat pandemi ini, kutukan ini, dan kesedihan ini untuk seluruh umat manusia dan untuk umat Islam, sehingga di tahun-tahun berikutnya mereka dapat melaksanakan haji dan kembali memenuhi tempat-tempat suci ini,” kata Maher Baroody, seorang jemaah asal Suriah sembari meneteskan air mata kepada Reuters.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengaku mendapatkan jatah kuota untuk berhaji yang diberikan pemerintah Saudi bagi KBRI maupun KJRI. Namun ia enggan menggunakan kesempatan itu.

Sebanyak 231.000 WNI calon jemaah haji dari Indonesia yang batal berangkat haji di penyelenggaraan haji 1442H/2021 ini.

Sebagai pelayan bagi jemaah haji, tak elok baginya jika ia turut berhaji sementara banyak calon jemaah haji di tanah air yang telah menunggu lama kesempatan berhaji namun harus kembali tertunda.

Dengan pertimbangan tersebut, Dubes RI memilih untuk tidak berhaji dan mengembalikan jatah tersebut pada pemerintah Saudi.

“KBRI dan KJRI juga mendapatkan kuota, saya pribadi juga mendapatkan jatah, tapi saya tidak berangkat haji dengan pertimbangan 231 ribu jemaah haji asal Indonesia tertunda".

"Sementara posisi saya adalah pelayan jemaah haji asal Indonesia. Jadi kalau yang dilayani tidak ada, tak elok kalau saya menunaikan ibadah haji,” ujarnya.

Tahun ini, sebanyak 327 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi mendapatkan kesempatan melaksanakan ibadah haji di Baitullah.

Agus Maftuh Abegebriel mengatakan para WNI tersebut merupakan jemaah yang lolos proses seleksi ketat yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

Di antaranya jemaah harus mendaftar secara online, berusia 18 hingga 60 tahun dan sudah melakukan vaksinasi hingga vaksin kedua.

“Prioritas pertama adalah bagi mereka yang belum pernah berhaji, syarat lainnya telah divaksin sebanyak 2 kali dengan Pfizer atau Astra Zeneca,” lanjutnya.

Syarat lainnya jemaah harus membayar sebesar 13.930 riyal atau setara dengan Rp 53 juta dan melaksanakan karantina selama 3 hari.

Saat melepas delegasi Haji Indonesia, Dubes RI juga menitip doa untuk kemaslahatan bagi Indonesia.

Termasuk doa bagi presiden, wakil presiden dan menteri-menterinya hingga bagi rakyat Indonesia agar kuat menghadapi musibah pandemi Covid-19. Tak lupa, ia mengucapkan selamat pada para delegasi haji WNI, karena telah lolos seleksi.

Suasana haru biru sempat terasa saat pelepasan. Tidak jarang jemaaah haji yang terharu bahagia bercampur sedih dan memohon doa agar pandemi covid-19 cepat berlalu.

“Saya pesankan juga saat pelepasan delegasi haji Indonesia, saya pesankan untuk berdoa khusus untuk kemaslahatan rakyat Indonesia. Mendoakan pak Jokowi, Pak Kiai Ma’ruf Amin, dan semua menteri-menterinya, pemerintah Indonesia untuk selalu tegar dan kuat dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19,” ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Raja Salman Sampaikan Terima Kasih kepada Negara Muslim, Mendukung Musim Haji 2021 Secara Terbatas

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved