Berita Regional
Beredar Tabung Oksigen Palsu, Coba Dimasukan ke Kantong Ikan, Ikannya Mati
Temuan tabung yang diduga berisi oksigen palsu, beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (22/07/2021).
TRIBUNJATENG.COM, TULUNGAGUNG - Temuan tabung yang diduga berisi oksigen palsu, beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (22/07/2021).
Temuan tersebut, meresahkan peternak ikan hias maupun pedagang.
Atas temuan ini, polisi melakukan penyelidikan.
Baca juga: Bocah Kelas 3 SD Isoman Sendiri di Rumah, Ayah, Ibu, dan Calon Adiknya Telah Gugur Karena Covid-19
Baca juga: Wanita Petugas BST Menangis Dibentak-bentak dan Diajak Berkelahi Warga
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Tulis Doa dan Minta Kesembuhan, Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat HB Rendah
Baca juga: Korban Penganiayaan Petugas Satpol PP Gowa Dilaporkan ke Polisi soal Hoaks Hamil
Dugaan beredarnya oksigen palsu di kalangan peternak dan pedagang ikan hias di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, ditemukan oleh komunitas pedagang ikan hias jenis koi, yang berada di desa Bendiljati Wetan kecamatan Sumbergempol.
Salah satu anggota komunitas menjelaskan, oksigen yang diduga palsu ini diketahui pada Senin, (19/07/2021) lalu.
Pihaknya curiga, tabung oksigen yang baru didapatnya bukan berisi oksigen pada umumnya.
“Awalnya kami curiga, gas tidak seperti biasanya ketika di masukkan ke dalam plastik ikan,” terang salah satu peternak ikan koi kecamatan Sumbergempol Tulungagung bernama Adam, di rumahnya, Kamis (22/07/2021).
Saat oksigen diisikan ke dalam kantong plastik berisi ikan koi, ikan yang hendak dikirim ke pembeli justru sakit dan mati.
Ketika oksigen dalam plastik tersebut diganti dengan tabung lain sebagai perbandingan, ikan kembali sehat.
Namun ikan pada plastik yang berisi oksigen diduga palsu, semuanya mati.
“Ketika diisi oksigen yang diduga palsu ini ikan semua mati. Kemudian kami coba ganti oksigen lainnya, kebetulan saya punya cadangan, ikan yang awalnya sudah lemas, kembali sehat,” terang Adam.
Oksigen yang diduga palsu tersebut, diakui diperoleh dari rekannya sesama pedagang ikan di kecamatan Sumbergempol.
Sedangkan tabung oksigen kosong milik Adam, akan di bawa ke Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
“Dari tetangga sesama peternak koi. Tabung gas kosong milik saya diganti dengan tabung oksigen diduga berisi oksigen palsu, dan rencananya tabung kosong milik saya akan dibawa ke Pacitan,” terang Adam.
Untuk memastikan keaslian oksigen, sejumlah komunitas ikan koi mencoba melakukan pengetesan dengan cara dibakar.
Kantong plastik berisi oksigen asli akan langsung terbakar jika terkena api.
Sedangkan oksigen yang diduga palsu tersebut tidak bereaksi sama sekali saat disulut dengan api.
“Coba kami sulut dengan bara rokok, ke plastik berisi oksigen diduga palsu, dan hanya berlubang."
"Sedangkan plastik berisi oksigen asli, langsung terbakar,” ujar Adam.
Kasus temuan dugaan oksigen palsu ini, kini tengah dalam penyelidikan polisi.
Tabung oksigen yang diduga berisi oksigen palsu dan ikan yang mati, diamankan sebagai barang bukti.
Polisi berencana meminta bantuan ahli, untuk memastikan jenis oksigen di dalam tabung tersebut.
Polisi juga memintai keterangan sejumlah saksi, untuk mengetahui asal tabung yang diduga berisi oksigen palsu tersebut.
“Tabung serta ikan yang mati, dibawa polisi,” terang Adam.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim mendalami dugaan peredaran tabung berisi oksigen palsu di sekitar wilayah Kabupaten Tulungagung dan Pacitan.
Peredaran tabung berisi oksigen palsu itu disebut membahayakan jika dimanfaatkan oleh pasien Covid-19.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Farman menyebut pihaknya sudah menurunkan tim yang bekerjasama dengan tim dari Polres Tulungagung untuk menyelidiki dugaan tersebut.
"Tim sudah bergerak di lapangan," katanya dikonfirmasi Kamis (22/7/2021) malam."
Penyelidikan tersebut berdasarkan laporan dari kelompok penjual ikan koi di Tulungagung yang mengaku beberapa ikannya mati di dalam plastik yang sudah diisi oksigen."
"Ikan-ikan koi tersebut rencananya akan dikirim untuk dijual ke luar kota."
"Dugaan awal, tabung oksigen yang digunakan penjual ikan Koi itu dari Pacitan. Karena para saksi mengaku mendapatkan tabung oksigen itu dari Pacitan," terang Farman.
Baca juga: Ini Daftar Rektor yang Juga Komisaris, yang Rangkap Jabatan Bukan Hanya Rektor UI Ari Kuncoro
Baca juga: Rey Manaj Striker Pinggiran Varcelona Cetak Hattrick Saat Kalahkah Gimnastic de Tarragona 4-0
Baca juga: Sudah Terlambat, Kata Shiri Sambil Menangis saat Antre Isi Oksigen Dapat Kabar Ibunya Meninggal
Baca juga: Detik-detik Tekel Brutal di Olimpiade Tokyo 2020 Spanyol vs Mesir, Kaki Dani Ceballos Tampak Bengkok
Polda Jatim, kata dia, memiliki Satgas Gakkum dalam Operasi Aman Nusa II yang bertugas mendukung Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat).
"Bisa saja ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum langkanya tabung gas oksigen untuk mengambil keuntungan," jelasnya.
Sebelumnya, Polda Jatim pernah menangkap kakak beradik di Sidoarjo karena menjual tabung gas oksigen di atas harga eceran tertinggi di tengah tingginya permintaan pasar saat pandemi Covid-19.
Keduanya menjual tabung oksigen 1 M3 dengan harga Rp 1.350.000. Padahal, harga eceran tertinggi tabung oksigen 1 M3 sesuai aturan pemerintah di kisaran Rp 750.000. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tabung Oksigen Diduga Palsu di Tulungagung, Bermula Laporan Pedagang Ikan, Polda Jatim Turun Tangan"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/orang-orang-mengantre-untuk-mengisi-tabung-oksigen-kosong-di-luar-sebuah-pabrik-di-yangon.jpg)