Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Terdampak Penutupan Wisata, Pelaku Usaha di Guci Ada yang Harus Jual Motor demi Kelangsungan Hidup

Merasakan dampak yang sangat luar biasa dengan adanya penutupan wisata, pengelola lapak UMKM di objek wisata Guci kesulitan ekonomi.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Suasana di area pasar yang ada di objek wisata Guci Kabupaten Tegal terlihat sepi dan tertutup rapih tidak ada aktivitas penjual dan pembeli, Kamis (29/7/2021). Ada satu warga yang terlihat sedang memfoto lokasi. 

Pemilik Warung Nasi di area Wisata Guci, Rohati (38), juga mengaku terdampak penutupan objek wisata Guci bahkan ia sampai menjual kedua motor nya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menutup tanggungan modal usaha nya.

Membuka warung nasi sejak tahun 2011, biasanya Rohati beroperasi sejak pukul 06.00 WIB - 17.00 WIB. 

Baca juga: Perlu Tahu, KRI dr Soeharso Punya Kemampuan Bisa Produksi Oksigen Bersumber dari Udara Bebas

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Yasmin Putri dari Habib Zainal Abidin Assegaf Meninggal Dunia

Baca juga: Dendam Warisan Terpendam 15 Tahun, Kalil Nekat Bunuh Tetangganya saat Istirahat di Gubuk Sawah

"Sekarang kondisinya sangat sepi, selain wisata ditutup warga sini juga sedang kesulitan. Biasanya saya bisa mendapat uang Rp 200 ribu per hari, sekarang untuk dapat Rp 100 ribu saja sangat sulit," jelas Rohati.

Tidak hanya menjual sepeda motor miliknya, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan lainnya, Rohati juga meminjam uang di koperasi setempat.

Terlebih sang suami pekerja serabutan atau kuli bangunan jika ada yang meminta bantuan baru ada pekerjaan.

Menjual masakan jadi atau yang sudah matang, setiap harinya Rohati harus mengganti menu makanan supaya tidak bosan.

Sehingga jika masakan yang ia jual tidak habis, maka biasanya akan ia bawa pulang dan dikonsumsi sendiri bersama keluarganya.

Jika masih tersisa, maka mau tidak mau harus dibuang karena tidak tahan lama dan tidak mungkin dioalah lagi.

"Ya bagaimana lagi, pemasukan sangat berkurang akhirnya apa yang saya punya dan bisa dijual ya jual saja. Saya jual motor pertama sebelum PPKM itu laku Rp 4 juta dan setelahnya saya jual lagi satu motor untuk tutup modal dan bayar hutang laku Rp 4 juta. Sehingga saya sangat berharap wisata bisa kembali dibuka dan ramai pengunjung lagi," harapnya.

Dampak dari berkurangnya pendapatan bahkan sama sekali tidak ada pendapatan, Rohati bercerita, anak pertamanya yang bernama Laelatul Inayah (20) sementara sampai harus berhenti kuliah atau cuti karena tidak ada biaya.

Ia dan suami tidak mampu membayar semesteran sang anak yang mencapai Rp 4 juta per semester.

Sang anak baru memasuki semester dua, kuliah di Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, dan bercita-cita ingin menjadi guru.

"Boro-boro untuk bayar uang semesteran anak yang sampai Rp 4 juta, untuk makan sehari-hari saja susah. Saat semester awal kami masih mampu membayar, tapi setelah masuk semester dua saya sudah tidak sanggup. Sementara kegiatan anak saya bekerja di salah satu penginapan, tapi karena Wisata tutup ya sekarang sedang tidak ada kegiatan," terangnya.

Baca juga: SEU FIB UNDIP Adakan On-Line Sharing Session tentang Bahasa Asing

Baca juga: CPNS 2021 Ini Passing Grade SKD Nilai Ambang Batas Lengkap Semua Formasi

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Yasmin Putri dari Habib Zainal Abidin Assegaf Meninggal Dunia

Status anaknya saat ini izin atau mengambil cuti kuliah. Rohati pun dalam hati ingin sang anak tetap bisa berkuliah karena dari dulu memang keinginannya.

Ke depan seperti apa ia hanya bisa menjalani dan tetap berusaha mempertahankan usaha yang ada. Meskipun pendapatan tidak seberapa namun terpenting masih bisa memenuhi kebutuhan.

"Saya pernah dapat bantuan beras 10 kilogram sebanyak tiga kali itu baru tahun kemarin, kalau yang tahun ini saya belum menerima bantuan sama sekali, baik beras atau pun uang dan lain-lain," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved