Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Hasilkan Inovasi “Serba Singkong”, SMK Cordova Borong Penghargaan Pati Innovation Award 2021

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cordova Margoyoso memborong tiga penghargaan sekaligus dalam ajang Pati Innovation Award 2021.

Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
(tengah) berfoto bersama para siswa dan guru pembimbing yang meraih juara dalam ajang Pati Innovation Award 2021, Sabtu (31/7/2021). 

Adapun Juara Harapan 1 Kategori Umum diraih oleh Sriatun, guru fisika SMK Cordova. Dia menciptakan pakan ternak ekonomis berbahan limbah bonggol singkong dari sentra industri tapioka.

Dia memang tinggal di salah satu desa sentra tapioka, yakni Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso.

“Para pemilik usaha tapioka menggunakan singkong dengan kapasitas minimal 1 ton tiap hari. Itu bisa menghasilkan limbah bonggol singkong sampai lima gerobak,” kata dia.

Dia kemudian meneliti bahwa bonggol singkong memiliki komposisi selulosa 70-80 persen, lignin 15-20 persen, dan ADF 15-20 persen.

Tingginya kandungan selulosa membuat pakan dari bahan ini berpotensi menjadi alternatif pendamping rumput di peternakan kambing.

“Selain itu kandungan protein hampir 80 persen. Jadi kalau diberikan pada kambing atau sapi ternak, pada saat penyembelihan banyak kandungan dagingnya dibanding lemak,” tutur dia.

Pakan ternak berbahan bonggol singkong ini mulai diproduksi Sriatun sejak 2019 lalu. Dia menggunakan mesin giling berkekuatan 26 PK untuk membuat pakan ini.

Pakan ini sudah dia komersilkan dengan label “Pakan Ternak Jaya Sentosa”. Tiap hari, dia bisa menghasilkan sekira 20 karung. Harga per karung dengan berat sekira 50 kilogram ialah Rp 30 ribu untuk pakan jenis basah. Adapun untuk jenis kering antara Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu.

Pakan ternak hasil inovasi Sriatun ini sudah digunakan di Safin Farm, peternakan milik Wakil Bupati Pati Saiful Arifin. Selain itu juga sudah digunakan di Rembang dan Blora.

Kepala SMK Cordova Pati Nur Widarto bersyukur atas prestasi yang diraih siswa dan guru di sekolah yang ia pimpin.

“Kami harap, prestasi ini memotivasi tumbuh-kembangnya kreativitas dan inovasi dari para siswa lainnya, di semua jurusan yang ada,” kata dia.

Nur Widarto mengatakan, pihaknya memang selalu mendukung penelitian yang berbasis kearifan lokal, seperti halnya penelitian seputar singkong dan industri tapioka ini. Dengan demikian, hasil penelitian dari guru dan siswa bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. (mzk)

Baca juga: Pati Raih Penghargaan Pratama Kabupaten Layak Anak

Baca juga: Ratusan Napi Lapas Pati Divaksin, 30 Orang Gagal: Punya Riwayat Penyakit Jantung dan Stroke

Baca juga: Banyak Bangunan Liar di Lokalisasi Lorong Indah, Satpol PP Pati Layangkan Surat Teguran

Baca juga: Klub Liga 2 AHHA PS Pati FC Beli Bus Baru, Bukti Keseriusan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved