Berita Kudus
Satpol PP Kudus Undang PKL untuk Dilarisi Dagangannya, Bupati HM Hartopo: Biar Gak Cuma Bisa Galak
Satpol PP Kudus mengundang sejumlah pedagang kaki lima (PKL) ke kantor setiap hari Jumat.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Satpol PP Kudus mengundang sejumlah pedagang kaki lima (PKL) ke kantor setiap hari Jumat.
Para PKL itu didatangkan untuk dilarisi dagangannya.
Pantauan Tribunjateng.com pada Jumat (6/8/2021) ada sejumlah PKL menggelar lapak di halaman kantor Satpol PP Kudus. Ada PKL penjual bubur, lentog tanjung, gethuk, dan nasi bakar.
Satu di antara PKL yang diundang yaitu Nur Wijayanti (43), penjual gethuk.
Dia merasa sangat terbantu.
Sebab, saat PKM berlangsung pendapatannya berkurang separuh lebih.
Baca juga: Pemprov Jateng Minta Kades Maksimalkan Dana Desa untuk Bantu Warga yang Belum Dapat BST
Baca juga: Bukalapak Resmi Melantai di Bursa Saham, 96.000 Investor Antusias Bergabung di Unicorn Indonesia
Baca juga: Vaksinasi Merdeka Candi, Polres Salatiga Sediakan 2.000 Dosis Perhari
"Sebelumnya bisa Rp 250 ribu per hari, ini Rp 100 ribu sudah bagus," kata Wiwit, sapaan akrabnya.
Dia berharap, program tersebut berlanjut. Tidak hanya sekali dua kali.
"Harapannya berlanjut program ini. Harapannya lagi biar cepat ramai jualan. Biar normal kembali," kata dia.
Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Satpol PP Kudus.
Sedianya program melarisi dagangan PKL itu dilakukan Satpol PP tidak hanya saat ini, rupanya juga berlangsung lama.
"Kantor Satpol PP merupakan sudah budaya lama untuk setiap Jumat makan bersama di sini untuk borong UMKM, bukan karena kemarin ada edaran saya," ujar Hartopo di lokasi.
Memang baru-baru ini Hartopo mengeluarkan imbauan kepada seluruh ASN di lingkup Pemkab Kudus untuk turut serta melarisi dagangan PKL maupun UMKM.
Sebab, adanya pembatasan untuk menekan angka kasus Covid-19 mengakibatkan pelaku usaha kecil menelan pil pahit.
"Bagaiman bisa memberikan dukungan kepada teman ASN untuk ikut membantu bakul atau PKL," kata Hartopo.
Baca juga: Jelang Bebas, Mantan Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Djoko Sugeng Meninggal Dunia
Baca juga: Viral Video Suara Tembakan di Jalan Kabupaten Tegal, Polisi Beberkan Kejadian Besar di Baliknya
Lebih lanjut, kata Hartopo, apa yang dilakukan Satpol PP Kudus itu juga bisa meredam stigma galak maupun arogan.
"Ternyata satpol pp di sisi orang kenal kenal kadang kegalakannya, arogansinya di sisi lain dia sangat memperhatikan para kaum PKL seperti pedagang UMKM," kata dia. (*)