Hari Pramuka
Sultan Hamengkubuwono IX Bapak Pramuka Indonesia, Murka Disogok Mercedes Benz dan Sekoper Uang
Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwana IX merupakan figur teladan yang mulai langka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: abduh imanulhaq
Mereka menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka serta Keputusan Presiden RI No 238 Tahun 1961, tentang Pramuka.
Keputusan presiden tersebut berisikan penetapan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan mendidik kepanduan anak dan pemuda Indonesia.
Pada 14 Agustus 1961, organisasi pramuka resmi berdiri sebagai peleburan dari berbagai organisasi kepanduan di Indonesia.
Pramuka berasal dari kata 'Poromuko' yang berarti prajurit terdepan dalam sebuah peperangan.
Kata 'Pramuka' juga merupakan singkatan dari 'Praja Muda Karana', yang berarti jiwa-jiwa muda yang berkarya.
Sejak 1961 selama 13 tahun, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Masing-masing pada periode 1961 hingga 1963, 1963 hingga 1967, 1967 hingga 1970, dan 1970 hingga 1974.
Sultan HB IX mempelopori sejumlah kegiatan seperti Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.
Sebagai Ketua Kwarnas, menggagas Wirakarya perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968.
Pada masa kepemimpinannya, Tri Satya Pramuka serta Dasa Dharma Pramuka juga dibentuk, ditetapkan serta digunakan hingga saat ini.
Begitu pula penetapan warna seragam Pramuka Indonesia yang berwarna coklat muda dan coklat tua yang melambangkan elemen air serta tanah.
Jasa Sultan HB IX dalam kepanduan membuatnya dianugerahi Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada 1973. (aim)
Baca juga: Keturunan Sultan Hamengkubuwono II Tuntut Inggris Kembalikan Harta Jarahan 57.000 Ton Emas
Baca juga: Sambut Hari Pramuka ke-60, Naik BRT Trans Semarang Cuma Bayar Ongkos Rp 60