Berita Kendal
Viral Video Warga Kebonagung Kendal Bikin Panggung Dangdut Rayakan HUT RI, Tak Mau Dibubarkan Polisi
Beredar video viral hendak acara dangdutan tayakan HUT RI di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Tersebar 6 penggalan video berdurasi 22 detik - 43 detik di grup Whatsapp yang memperlihatkan kerumunan sejumlah warga tak taat protokol kesehatan saat PPKM berlangsung.
Video tersebut diketahui terjadi di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal.
Setidaknya ada seratusan warga berkumpul di sebuah gang desa pada, Selasa (17/8/2021) malam untuk merayakan tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Video pertama memperlihatkan sejumlah orang berdiri sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya tanpa menaati protokol kesehatan.
Baca juga: Setelah Penantian Panjang, Eks Bali United Akhirnya Dikenalkan PSIS Semarang
Baca juga: Program Studi Sains Biomedis Unisvet Semarang Adakan Webinar Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Teks Lengkap Doa Syukur Kemerdekaan Ditulis Gus Mus Dibacakan Menag di Peringatan HUT Ke-76 RI
Dalam video itu, terlihat jelas banyak warga yang tidak memakai masker dalam sebuah kerumunan.
Setelah itu, datang Bhabinkamtibmas setempat diketahui bernama Aiptu Ali Mashadi untuk memberitahu masyarakat agar menghentikan kegiatan dan segera pulang.
Warga pun tak kunjung bubar ke rumah masing-masing, hingga datang seorang berbaju putih yang diduga Kepala Desa setempat.
Orang tersebut bersitegang dengan petugas di atas panggung yang digunakan untuk dangdutan.
Di balik panggung juga terpasang MMT bertuliskan Dirgahayu Republik Indonesia, 17 Agustus 2021.
Laki-laki itu mengambil mikrofon dan mengatakan "Kalau mau ditutup, ditutup gak apa-apa. Kalau mau ditutup, GBL itu ditutup, Penundan (tempat hiburan malam di Batang, red) ditutup".
Seketika Kapolsek Pegandon, AKP Zaenal Arifin naik ke panggung dan mencoba melerainya.
"Kalau njenengan ngomong GBL, pindah GBL, jangan di sini. Ada aturannya, saudara selaku kepala desa harus tahu" ucap Kapolsek.
Terdengar juga suara dari masyarakat yang mengatakan bahwa ini (acara dangdutan) hanya sekadar latihan saja.
Saat petugas meminta beberapa orang ikut ke Mapolsek untuk dimintai keterangan, terlihat adu bersitegang antara seseorang dengan petugas.
Dengan alasan, merasa tidak menjadi penanggungjawab atas kegiatan itu.