Berita Internasional
Cerita Hasan Pengungsi Afganistan yang Tinggal di Indonesia, Diburu Taliban karena Beda Etnis
Hasan kabur dari Afganistan karena ia beretnis Hazara yakni salah satu etnis yang diburu oleh Taliban
TRIBUNJATENG.COM - Hasan Ramadhan (43) pengungsi asal Afganistan yang kini tinggal di Jakarta tak bisa berkata-kata melihat kondisi negaranya kini.
Apalagi saat menyaksikan ratusan warga di Afganistan berebut pesawat untuk kabur dari ancaman Taliban.
Ia seolah terkenang dengan kejadian yang pernah dialaminya.

Hasan mengatakan bahwa sangat sulit melihat berbagai etnis minoritas di Afganistan semakin terancam kehidupannya karena Taliban.
Misalnya saja etnis Hazara dan Syiah yang saat ini hidupnya semakin terancam saat Amerika Serikat (AS) menarik kembali tentaranya dari negeri tersebut.
Baca juga: Naisyila, Balita Penderita Tumor Mata di Kabupaten Tegal Dapat Bantuan Biaya Pengobatan
Baca juga: Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Bantah Bawa Uang Tunai Jutaan Dolar saat Tinggalkan Kabul
Baca juga: Menu Diet 5 2, Ternyata Bisa Diterapkan Melalui Puasa Senin Kamis, Berikut Penjelasannya
"Sangat sulit melihat 600 penumpang saling berebut pesawat untuk pergi meninggalkan negara itu. Bahkan hingga merenggut nyawa," ujar Hasan ditemui di Posko Pengungsian eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (18/8/2021).
Dilansir dari WartaKota, Hasan sendiri kabur dari Afganistan ke Indonesia sejak tahun 2016.
Ia harus berpisah dengan istri dan anak-anaknya yang mengungsi ke Pakistan.
Hasan kabur dari Afganistan karena ia beretnis Hazara yakni salah satu etnis yang diburu oleh Taliban.
Saat ini kata Hasan, 50 persen pengungsi Afganistan di Indonesia merupakan dari etnis Hazara.
Ia sendiri tidak memiliki harapan lebih pada negaranya selama masih dikuasi Taliban.
Ia hanya berharap, masyarakat dunia mau membantu para pengungsi Afganistan yang terusir dari negaranya sendiri karena konflik berkepanjangan.
Sebelumnya diberitakan sebuah foto viral menunjukkan lebih dari 600 warga Afganistan duduk di lantai kabin pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang mengudara dari Kabul.
Situasi tidak biasa ini menjadi bagian dari upaya evakuasi dramatis setelah Afganistan dikuasai kelompok Taliban.
Seperti dilansir AFP, Selasa (17/8/2021), foto yang viral di media sosial itu didapatkan dan diunggah oleh situs berita militer terkemuka, Defense One.
Ratusan pengungsi Afganistan berdesakan di pesawat pengangkut dari AS. (ISTIMEWA)
Foto tersebut menunjukkan situasi luar biasa di dalam sebuah pesawat transpor jenis C-17 milik Angkatan Udara AS.
Militer AS menyebut ada sekitar 640 warga Afganistan di dalam pesawat militer tersebut, yang terdiri atas pria, wanita, anak-anak dan warga lanjut usia.
Mereka tampak duduk saling berdesakan di lantai kabin pesawat kargo raksasa tersebut.
Menurut laporan Defense One, penerbangan yang berangkat dari bandara Kabul pada Minggu (15/8) malam waktu setempat itu merupakan salah satu penerbangan evakuasi yang disetujui oleh otoritas AS.
Namun dituturkan seorang pejabat AS kepada Defense One bahwa jumlah penumpang yang sangat banyak untuk satu penerbangan itu tidak direncanakan.
Disebutkan pejabat AS itu bahwa banyak warga yang nekat memanjat dan masuk ke dalam pesawat saat pintu besar di bagian belakang setengah terbuka.
“Para awak mengambil keputusan untuk berangkat (daripada memaksa mereka keluar),” sebut pejabat AS yang enggan disebut namanya itu.
Situasi ini terjadi beberapa jam setelah Taliban menguasai Kabul dengan para petempurnya membanjiri jalanan ibu kota Afganistan, yang membuat warga setempat yang panik berdatangan ke bandara untuk mencari penerbangan keluar dari negara tersebut.
“Jumlah penumpang yang luar biasa tinggi di dalam pesawat ini… merupakan dampak dari situasi keamanan dinamis yang membutuhkan pengambil keputusan secara cepat oleh para awak,” ucap juru bicara Komando Pusat AS, Karen Roxberry, dalam pernyataannya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com