Liputan Khusus
Pengakuan Penghuni Kos Mesum di Semarang : Gak Ada Durasi, Rp 600 Ribu Wajib Kondom
Maraknya oknum pengelola kos dijadikan tempat mesum dan kumpul kebo membuat banyak kalangan geram, termasuk pejabat di Semarang.
Kedua, Raras Kurnia Dewi (29) warga Kebumen dibunuh anak di bawah umur berinisial GD (17) warga Tuksari,Kledung, Temanggung, di kos mewah Jalan Jogja, Kota Semarang.
Modus tersangka kejam menghabisi nyawa korban dengan cara membekap dan mencekik, Senin (5/7/2021).
Ketiga, Silvi Ayu Nugraha (22) warga Blora ditemukan meninggal dunia di kamar kos nomor 2 lantai dua Jalan Condrokusumo RT 8 RW 5 Gisikdrono, Semarang Barat.
Korban dibunuh pasangannya Agung Dwi Saputro (18) warga Gebang, Banjarsari, Surakarta, Jumat (20/8/2021).
Prostitusi Online
Dari Penelusuran Tribun Jateng terhadap oknum penghuni kos yang beberapa tempat digunakan wanita panggilan atau PSK yang menjajakan dirinya melalui aplikasi MiChat terungkap mengenai cara transaksi, tarif, lokasi pertemuan dan durasinya.
Mayoritas wanita panggilan mencari pria hidung belang melalui online, baik di media sosial maupun MiChat.
Seorang wanita inisial VN menawarkan dirinya Rp 600 ribu sekali kencan.
"Main santai aja. Gak ada durasi. Rp 600 ribu wajib kondom," tulis wanita itu mempromosikan dirinya.
Dia bilang harga itu sudah termasuk kamar kos di daerah Tembalang.
Sekali ditanya melalui aplikasi tersebut, VN terus menceritakan kecantikan dirinya dan lain-lain untuk memikat pria hidung belang.
Beda lagi dengan perempuan sebut saja Tian (bukan nama sebenarnya).
Ketika ditanya perihal lokasi dan harga kencan, justru menjabarkan persyaratan.
Menurut keterangan yang ditulisnya, Tian mematok tarif Rp 300 ribu cash ketika sudah di kamar. Itu sudah termasuk kamar kos.
Tian ingin to the poin.