Berita Semarang
YKI Himpun Data Penderita Kanker di Kota Semarang agar Punya Data Base yang Akurat
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Semarang, tengah berjibaku untuk meningkatkan akurasi data kanker.
Penulis: budi susanto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Semarang, tengah berjibaku untuk meningkatkan akurasi data kanker.
Upaya itu dilakukan karena hingga kini belum ada pendataan secara akurat jumlah penderita kanker di Kota Semarang.
Peningkatan akurasi data tersebut juga sesuai dengan empat pilar yang diusung oleh YKI.
Baca juga: Edukasi Masyarakat dan Nakes terkait Perawatan Pasien Kanker Stadium Akhir, YKI Gelar Pelatihan
Selain peningkatan akurasi data kanker, pilar lainnya yakni kemudahan akses terhadap deteksi dini dan diagnosis, perawatan tepat waktu dan akurat dengan prinsip pengobatan yang akurat, serta perawatan suportif dan paliatif dengan tujuan peningkatan kualitas hidup pasien kanker.
Menurut Bendahara YKI Semarang, Dik Puspitasari, selama ini pendataan kanker mengikuti dari pusat.
“Kota Semarang menjadi rujukan data untuk Jateng dan dikirim ke pusat.
Untuk itu sampai sekarang kami masih melakukan peningkatan akurasi data kanker, agar Kota Semarang punya data base yang akurat mengenai penderita kanker,” ucapnya dalam pertemuan virtual, Sabtu (3/9/2021).
Meski belum ada data pasti, namun Puspitasari mengemukakan, ada tren kenaikan penderita kanker di Kota Semarang dan Jateng.
“Pastinya kemungkinan ada kenaikan setiap tahunya, namun untuk jumlah pastinya menunggu pendataan yang lebih akurat,” ucapnya.
Sementara itu, Budi Setiawan Humas YKI Cabang Semarang, dan juga Dokter Penyakit Dalam RSUP Kariadi Semarang, menuturkan, pendataan juga bisa digunakan untuk melakukan deteksi kanker secara dini.
“Kebanyak yang sudah ditemukan kondisinya sudah stadium akhir, padahal jika bisa dilacak secara dini dan ditangani kemungkinan hidup penderita kanker lebih besar,” katanya.
Ia menambahkan, data kanker memang mengikuti data dari pusat dan Kota Semarang belum memiliki data tersebut.
“Untuk Kota Semarang belum ada, namun kami masih mencoba untuk meregister secara mandiri,” tambahnya. (bud)
Baca juga: Provokator Ditangkap, SMK 3 Ancam Keluarkan Siswa Yang Terlibat Tawuran di Taman Indonesia Kaya