Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Tokoh Taliban Usulkan Semua Institusi Pemerintah Dilarang Pria dan Wanita Satu Atap

Tokoh senior kelompok Taliban penguasa Afghanistan, mengatakan perempuan Afghanistan seharusnya tidak diizinkan bekerja bersama pria, menurut laporan

Editor: m nur huda
AAMIR QURESHI/AFP
Para mahasiswa bercadar memegang bendera Taliban saat mereka mendengarkan pembicara sebelum unjuk rasa pro-Taliban di Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di Kabul pada Sabtu (11/9/2021). [AAMIR QURESHI/AFP] 

Kepada Reuters, Hashimi mengatakan larangan terhadap perempuan juga akan berlaku untuk sektor-sektor seperti media, sektor di mana perempuan menjadi semakin menonjol sejak Taliban jatuh pada 2001 dan pemerintah yang didukung Barat memerintah.

Sementara itu dia menambahkan, kontak antara laki-laki dan perempuan di luar rumah akan diperbolehkan dalam keadaan tertentu, misalnya saat berobat ke dokter laki-laki.

Wanita juga harus diizinkan untuk belajar dan bekerja di sektor pendidikan dan medis, di mana fasilitas terpisah dapat diatur untuk penggunaan eksklusif mereka.

"Kami tentu membutuhkan perempuan, misalnya dalam kedokteran, dalam pendidikan. Kami akan memiliki institusi terpisah untuk mereka, rumah sakit terpisah, universitas terpisah mungkin, sekolah terpisah, madrasah terpisah."

Pada Minggu (12/9/2021), menteri pendidikan baru Taliban mengatakan perempuan dapat belajar di universitas, tetapi harus dipisahkan dari laki-laki.

Perempuan telah melakukan beberapa protes di seluruh Afghanistan, menuntut agar hak-hak mereka selama dua dekade terakhir dipertahankan.

Beberapa demonstrasi dibubarkan oleh kelompok bersenjata Taliban yang melepaskan tembakan ke udara.

Peningkatan hak-hak perempuan, lebih terlihat di pusat kota daripada daerah pedesaan yang sangat konservatif.

Hal ini berulang kali disebut oleh Amerika Serikat sebagai salah satu keberhasilan terbesar dari operasi 20 tahun di negara itu, yang secara resmi berakhir pada 31 Agustus.

Tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan Afghanistan mencapai 23 persen pada 2020, menurut Bank Dunia, naik dari nol persen ketika Taliban terakhir memerintah.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tokoh Senior Taliban Mau Semua Institusi Terpisah, Tidak Ingin Perempuan dan Pria Satu Atap

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved