Berita Kabupaten Tegal
Orpega, Relawan Kemanusiaan Kalisapu Tegal Aktif Bantu Masyarakat saat Pandemi Covid-19.
Organisasi Pemuda RW Tiga yang didominasi anak-anak muda ini sudah tidak diragukan lagi perannya di lingkungan masyarakat sekitar.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Menjadi relawan penolong sesama adalah pilihan untuk bekerja ikhlas tanpa pamrih.
Mereka bergerak di jalan sunyi yang sepi dari publikasi karena misi dan kepentingan relawan hanya satu yaitu kemanusiaan.
Hal ini tercermin pula pada pengabdian sejumlah relawan milenial yang tergabung dalam Organisasi Pemuda RW Tiga (Orpega), di RT 05/RW 03, Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Meski terbilang kecil, namun keanggotaan komunitas yang didominasi anak-anak muda ini sudah tidak diragukan lagi perannya di lingkungan masyarakat sekitar.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi saat Pandemi, Mahasiswa KKN UNS Bantu Warga Kampung Batik Semarang Bikin Website
Baca juga: Peringati Hari Perhubungan Nasional, Sekda Banyumas Minta Dishub Tingkatkan Inovasi Pelayanan Publik
Baca juga: Enam Bulan Gerakan Tersenyum Kumpulkan 5.975 Liter Minyak Jelantah dari Warga Kabupaten Tegal.
Baca juga: Peluang Ekonomi Menjanjikan, Teknik Ecoprint Buat Motif Kain Menggunakan Daun yang Ramah Lingkungan
“Orpega ini sudah berdiri sejak 11 tahun lalu atau sejak tahun 2010 lalu. Alhamdulillah anggotanya saat ini sudah mencapai 90 orang,” ujar Ketua Orpega Anton Saputro, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (19/9/2021).
Menurut Anton, sebelum adanya pandemi Covid-19 Orpega sudah terbiasa menjalankan aksinya dengan turun langsung ke masyarakat peduli sosial, memberikan bantuan kepada warga kurang mampu dan membutuhkan.
Namun sejak pandemi, organisasi ini lebih banyak terlibat aktif membantu Satgas Jogo Tonggo di lingkungan sekitar seperti melakukan penyemprotan disinfektan, dan menyalurkan bantuan sembako atau kebutuhan sehari-hari warganya yang menjalani isolasi mandiri, termasuk bantuan dari Baznas Kabupaten Tegal.
Di sini, Orpega tidak sendiri, pihaknya menggandeng Gerak Sedekah Tegal (GST) untuk menyediakan oksigen tabung dan ambulan gratis.
“Kami menggandeng GST untuk mendapatkan bantuan oksigen dan ambulans gratis,” ujar Anton.
Selama pandemi, anggotanya juga banyak berperan membantu proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal.
Ditanya soal dukungan operasional Orpega, Anton mengungkapkan jika pendanaan kegiatan organisasinya berasal dari anggota, teman, atau kerabat.
Ia mengungkapkan, selama pandemi terkumpul dana sekitar Rp 15 juta yang digunakan seluruhnya untuk menunjang kegiatan operasional penanganan Covid-19 di lingkungan Desa Kalisapu.
Dukungan lainnya juga berasal dari Kepala Desa Kalisapu yang membantu mensuplai disinfektan dan moda pengangkutnya.
Melihat soliditas Orpega yang mampu bertahan selama 11 tahun ini tentunya tidak terlepas dari kesamaan visi antar individu anggotanya.
Hal ini pula yang diakui Anton bahwa dalam melakukan aksinya, semua atas kemauan sendiri dan tidak ada paksaan. Fokusnya adalah pada keselamatan dan kesejahteraan warga yang dilayani.