Berita Semarang
Pulihkan Ekonomi saat Pandemi, Mahasiswa KKN UNS Bantu Warga Kampung Batik Semarang Bikin Website
Mahasiswa UNS melaksanakan KKN di Kampung Batik, Kelurahan Rejomulyo, Kota Semarang. Mereka membantu warga untuk memulihkan ekonomi yang terpuruk.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi covid-19 berdampak cukup besar terhadap berbagai sektor ekonomi.
Satu diantaranya yaitu UMKM.
Pandemi virus Covid-19 ini telah muncul di Indonesia sejak bulan Maret tahun 2020 hingga saat ini.
Hingga lebih 1,5 tahun, pandemi yang tak kunjung berhenti, memerlukan upaya agar keberlangsungan ekonomi warga, khususnya pelaku UMKM, bisa terus berkembang.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSS Sleman Vs Arema FC BRI Liga 1 2021, Super Elja Main Tanpa Saddam Gaffar
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persipura Vs Persija Liga 1 Macan Kemayoran dan Mutiara Hitam Berburu 3 Poin
Baca juga: Sinopsis Drakor Descendants of the Sun DOTS Episode 13, Dae Young dan Myeong Ju Bertengkar Hebat
Saat ini, kebijakan pemerintah yang telah memberikan kelonggaran Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membawa angin segar terhadap upaya pemulihan ekonomi.
Mahasiswa KKN 82 UNS periode Juli-Agustus 2021 yang bertugas di Kampung Batik, Kelurahan Rejomulyo, Kota Semarang pun menangkap peluang ini.
Mereka membantu masyarakat dengan melaksanakan program pembuatan laman atau website untuk mengenalkan Kampung Batik secara lebih luas.
Melalui informasi dari laman yang bisa diakses melalu internet ini diharapkan masyarakat bisa tertarik untuk mengunjungi Kampung Batik.

Selanjutnya, masyarakat dapat berkunjung dan membeli kain batik atau buah tangan sehingga bisa meningkatkan pendapatan UMKM di Kampung Batik Semarang.
Selama ini, Kampung Batik merupakan wilayah yang dikembangkan sentra ekonomi batik.
Warga ada yang berjualan kain dan baju batik, bahkan juga memproduksi kain batik.
Kelompok KKN ini berjumlah7 orang dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr Triana Rejekiningsih SH MPd.
Program unggulan tersebut diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat Kampung Batik Semarang.
“Dengan Program ini salah satu bentuk pengabdian kami kepada masyarakat, khususnya di Kampung Batik Semarang sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga Kampung Batik“, tutur Viviazahra, Koordinator KKN UNS Kelompok 82 Periode Juli-Agustus.
Menurutnya, pembuatan laman ini menjadi solusi dari permasalahan yang ada di Kampung Batik karena kurangnya sarana dan media dalam mengenalkan Kampung Batik.
Baca juga: Aktivis Papua Pertanyakan Sikap Pegiat HAM Soal KKB Serang & Bunuh Nakes di Pedalaman
Baca juga: Ribut dengan Penumpang Lain, Pria Ini Pilih Lompat Ke Laut, Ditemukan Tewas 3 Hari Berikutnya
Baca juga: Gubernur Papua Sayangkan Aksi Brutal KKB Bunuh & Lecehkan Nakes di Tengah Kebutuhan SDM
Dengan lama ini, masyarakat luar kota dapat mengetahui dan berkunjung.
"Program pembuatan laman ini tergolong baru bagi warga Kampung Batik. Tentu ini begitu menjanjikan mengingat penggunaan inetrnet sekarang makin meluas. Diharapkan, nantinya pelaku UMKM dapat memperoleh peningkatan pendapatan dan juga rebranding Kampung Batik Semarang lebih bagus lagi," katanya. (*)