Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sinergi BEM dan Polri, Program Vaksinasi Covid-19 Sasar Mahasiswa di Semarang

Program Vaksinasi Merdeka yang merupakan kolaborasi antara Polri dengan BEM diadakan serentak di 96 lokasi.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
Dok UPGRIS
Mahasiswa UPGRIS tengah melaksanakan proses vaksinasi pada Program Vaksinasi Merdeka di Balairung UPGRIS. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program Vaksinasi Merdeka yang merupakan kolaborasi antara Polri dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) diadakan secara serentak di 96 lokasi yang tersebar di berbagai daerah.

Di Kota Semarang, program vaksinasi ini diadakan di tiga titik yakni di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), dan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

Vaksinasi dilaksanakan selama dua hari pada 22-23 September 2021.

Pemerintah melalui Polri dan BEM gencar memberikan vaksin Covid-19 yang difokuskan untuk mahasiswa sebagai dukungan terhadap perkuliahan tatap muka.

Namun, vaksinasi ini juga tidak menutup pintu untuk masyarakat umum, dosen, dan tenaga kependidikan.

Presiden Jokowi yang menyapa para peserta Vaksinasi Merdeka dari sejumlah perguruan tinggi melalui video conference meminta para mahasiswa untuk menggerakan masyarakat ikut dalam program ini.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau komunal (herd immunity).

"Saat kasus melandai seperti sekarang ini, saatnya untuk menggencarkan vaksinasi. Saya minta masyarakat digerakan agar bisa mengikuti program Vaksinasi Merdeka ini, sehingga persentase vaksinasi semakin hari semakin baik," kata Jokowi melalui video conference yang disiarkan di Balairung UPGRIS, Rabu.

Pada Vaksinasi Merdeka ini, UPGRIS memperoleh jatah 3.300 kuota vaksin yang dibagi dalam dua hari.

Rektor UPGRIS, Muhdi menyatakan bahwa vaksinasi di kampusnya diperuntukan mahasiswa, karyawan, dan masyarakat sekitar kampus.

"Sebelumnya, dosen dan karyawan hampir 100 persen sudah divaksin. Sedangkan mahasiswa sudah 70 persen divaksin. Dari 13.000 mahasiswa artinya tinggal 3.000-4.000 mahasiswa yang belum. Ini kebijakan dari Pak Kapolri yang bekerja sama dengan BEM UPGRIS," kata Muhdi.

Ia berharap dengan jatah kuota 3.300 dosis bisa didistribusikan semua kepada civitas akademika UPGRIS serta masyarakat.

Dengan begitu, kekebalan komunitas bisa terwujud di kampus ini.

"Berdasarkan pantauan, mahasiswa dan masyarakat banyak yang hadir. Atas nama universitas, terimakasih kepada bapak Kapolri. Program ini tepat sekali di UPGRIS sebagai kebutuhan dan kepentingan kami dalam rangka kuliah tatap muka terbatas," ujarnya.

Ia memastikan dalam pelaksanaan vaksinasi, pihaknya menerapkan protokol kesehatan ketat. Artinya, tidak boleh ada kerumunan saat pelaksanaan vaksinasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved