Berita Internasional

Aparat Korea Utara Datangi Warga dari Rumah ke Rumah untuk Lacak Covid-19

Di Korea Utara, pihak berwenang dilaporkan melakukan penyisiran dari rumah ke rumah warga untuk mencari suspect Covid-19.

Tribunnews.com/Istimewa
Seorang penonton menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, sebelum pertunjukan oleh Rombongan Akrobatik Nasional Korea Utara di Teater Sirkus Pyongyang pada 16 November 2020. (KIM Won Jin / AFP) 

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Di Korea Utara, pihak berwenang dilaporkan melakukan penyisiran dari rumah ke rumah warga untuk mencari suspect Covid-19.

Upaya tersebut dilakukan setelah perayaan Chuseok, libur nasional yang biasanya dimanfaatkan untuk bepergian, jelas sumber dari Korea Utara kepada Radio Free Asia (RFA). 

Warga Korea selama Chuseok biasanya pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi makam leluhur.

Baca juga: Perampok Berbaju Polisi Beraksi di Muba, Sopir Truk Jadi Korban Diikat dan Dianiaya

Ini membuat pihak berwenang khawatir akan munculnya suspect Covid-19 selama musim liburan.

"Setelah Chuseok, unit penjaga lingkungan diorganisir dengan anggota unit penjaga lingkungan di daerah Songchon untuk memeriksa penduduk yang demam atas perintah otoritas karantina daerah itu," kata seorang penduduk Provinsi Pyongan Selatan, utara ibukota Pyongyang kepada RFA Korea.

"Ketika penduduk pulang kampung untuk mengunjungi makam leluhur mereka selama Chuseok, pihak berwenang khawatir virus corona bisa menyebar," kata sumber itu, yang meminta anonimitas karena alasan keamanan.

Sebelum Chuseok, otoritas karantina wilayah akan turun ke jalan untuk menindak warga yang melanggar protokol kesehatan.

Namun, jelas sumber, kini unit penjaga lingkungan terlibat dan ruang lingkup misi mereka telah berubah.

"Pagi-pagi sekali, patroli mengetuk pintu setiap rumah dan mengatakan mereka mencari pasien virus corona, warga marah karenanya," ujar sumber ini.

Sumber lain yang merupakan warga daerah Eunsan di Pyongan Selatan, mengkonfirmasi bahwa unit penjaga lingkungannya juga mencari pasien terduga Covid-19.

"Pemerintah pusat memperkenalkan tindakan karantina ini, mengatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan karantina setelah Chuseok tergantung pada pejabat lokal yang mengambil tindakan proaktif."

"Jika dugaan kasus COVID-19 terjadi di wilayahnya, pejabat setempat yang akan bertanggung jawab," kata sumber kedua yang enggan disebutkan namanya itu.

Kendati demikian, menurut sumber ini, para petugas karantina di kota-kota juga mengeluhkan perintah dari pemerintah pusat.

Chuseok merupakan hari libur tradisional yang dirayakan jauh sebelum perpecahan dua Korea.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved