Berita Semarang
Aksi Demo Mahasiswa di Gubernuran Semarang Ricuh, Diwarnai Aksi Polisi Kejar Mahasiswa
Aksi demo mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jateng berujung keributan. Bahkan sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dengan mahasiswa.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aksi demo mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jateng berujung keributan.
Bahkan sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dengan mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa sempat berlari ke arah Pleburan atau sebelah barat gedung Telkom.
Polisi mengejar sejumlah oknum mahasiswa tersebut yang menurut Polisi sempat meriaki mereka dengan kata tak pantas.
"Iya tadi mereka meneriaki kami dengan kata tak pantas," terang Wakasat Sabhara Polrestabeses Semarang Kompol R Justinus kepada Tribunjateng.com, Kamis (30/9/2021) malam.
Baca juga: Polisi Tuding Mahasiswa Lontarkan Kata Tak Pantas, Cornel: Tak Ada Kata Tak Pantas, Kami Diancam
Baca juga: Terpilih Ketua Gapensi Kudus 2021-2026, Sugiyanto Siap Dukung Pembangunan Daerah
Baca juga: AWS TNI Gadungan Tipu Wanita Hingga Dipaksa Kirim Foto Tanpa Busana
Ia mengaku, sebenarnya para mahasiswa sudah diimbau agar membubarkan aksi mereka.
Lantaran aksi harus membubarkan diri maksimal pukul 18.00 WIB.
Namun ketika itu mahasiswa masih melakukan orasi dan akan dilanjutkan dengan pangung bebas.
"Betul pukul 18.00 harus bubar.
Hal itu sesuai UU nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum," katanya.
Ia menyebut, pihak kepolisian sudah melakukan tindakan persuasif.
Yakni berusaha membubarkan aksi mahasiswa melalui pengeras suara.
Namun ketika melakukan aksi persuasif tersebut ada oknum mahasiswa melontarkan kata-kata tak pantas.
"Kami persuasif.
Kalo ga persuasif kami sudah bawa alat-alat.
Tapi kami hanya pakai pengeras suara," katanya.
Ia mengatakan, dalam pembubaran itu tak ada perkelahian.
Terkait ada mahasiswa yang diamankan, ia menyebut, hanya akan dilakukan pembinaan.
"Iya hanya pembinaan," katanya.
Meski begitu, ia mengaku, tak sakit hati kepada mahasiswa.
Baca juga: Bupati Achmad Husein Meluncurkan Aplikasi iWarga, Bersedekah Secara Online, Amal Mudah Jadi Berkah
Baca juga: Penampakan 10 Anggota DPRD Ditetapkan KPK Tersangka Korupsi Buat Pileg, Berjejer Pakai Rompi Oranye
Baca juga: Pembentukan Karanganyar sebagai Smart City Terus Berproses, Dukung Wisata Prioritas Borobudur
"Ya meski dihina kami ga sakit hati. Itu sudah risiko sebagai pelayan masyarakat," bebernya.
Ratusan mahasiswa yang sebelumnya melakukan orasi akhirnya memilih membubarkan diri.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunjateng.com masih berusaha meminta konfirmasi kepada koordinator aksi tersebut. (*)