Berita Sejarah

Malam Itu Soekarno Bersama Sosok Ini, 10 Km Jaraknya dari Lokasi Para Jenderal Dibantai G30S PKI

Tak disangka, sepulangnya Maulwi, Bung Karno pergi secara diam-diam dari istana dikawal Kompol Mangil dan timnya yang berpakaian preman

Editor: muslimah
Twitter @potretlawas
Bung Karno dan Ratna Sari Dewi, istri kelimanya yang berasal dari Jepang 

TRIBUNJATENG.COM - Gerakan 30 September alias G30S PKI adalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang tak terlupakan.

Pada malam itu para jenderal dihabisi nyawanya.

Banyak versi tentang siapa dalang sebenarnya peristiwa tersebut.

Letnan Kolonel (Letkol) Untung disebut-sebut sebagai salah satu pengkhianat dalam peristiwa G30S/PKI.
Letnan Kolonel (Letkol) Untung disebut-sebut sebagai salah satu pengkhianat dalam peristiwa G30S/PKI. (YKPP 1965)

Namun yang jelas, seperti diketahui, malam itu PKI terlebih dahulu menculik para jenderal sebelum akhirnya melakukan pembantaian keji.

Namun yang jadi pertanyaan, di mana dan sedang apa Presiden pertama Indonesia, Soekarno saat malam berdarah itu?

Baca juga: Bayi 8 Bulan Alami Kelumpuhan Otak gara-gara Kebiasaan Nenek Taruh Kapur Barus di Bawah Bantal

Baca juga: Ibunya Dilantik Jadi Kepsek tapi Ternyata Sekolahnya Tidak Ada, Azam: Jawaban BKD Sangat Miris

Baca juga: Cerita saat Soekarno Digoda Pramugari Cantik Rusia, Niatnya Mau Dieksploitasi Ternyata Gagal Total

Dilansir Tribun Jabar dari buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno, Bung Karno ternyata begadang malam itu, tapi sama-sekali tak tahu akan adanya penculikan para jenderal.

Malam itu, tanggal 29 September 1965, Bung Karno punya jadwal menghadiri acara Musyawarah Nasional Teknik (Munastek) ke Istora Senayan, Jakarta.

Munastek tersebut diprakarsai oleh pemimpin Angkatan Darat dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Adapun ketua acaranya adalah Brigjen Hartono Wirjodiprodjo yang kala itu menjabat sebagai Direktur Pelalatan AD.

Menteri Pengairan Dasar saat itu, Ir PC Harjo Sudirdjo, dipercaya sebagai Ketua I atau wakil ketua acara.

Bung Karno berangkat dari Istana Merdeka ke lokasi acara dijemput oleh Brigjen Hartono.

Bapak Proklamator itu juga didampingi pengawal pribadi, Kolonel Maulwi Saelan dan ajudan, Kolonel Bambang Widjanarko.

Sampai di tempat acara, Soekarno melambaikan tangan kepada orang-orang yang ada di sana.

Terdengar pula teriakan “Merdeka”, “Hidup Bung Karno”, dan “Viva Pemimpin Besar Revolusi” dari para hadirin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved