Berita Semarang
Ada Sinyal Warga Indonesia Bisa Ibadah Umrah Lagi, Amphuri: Meski Belum Final, Tapi Patut Disyukuri
Ibadah umrah kemungkinan akan kembali dibuka. Hal itu lantaran turunnya khusus Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ibadah umrah kemungkinan akan kembali dibuka.
Hal itu lantaran turunnya khusus Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia.
Sebelumnya, Pemerintah Arah Saudi mengeluarkan larangan terhadap 20 negara untuk menyelenggarakan umrah.
Dari puluhan negara tersebut, satu di antaranya adalah Indonesia.
Namun kini, Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan tersebut.
Baca juga: Wanita Asal Kendal Ini Begitu Mudah Gelapkan 11 Mobil Rental, Ketahui Modusnya dan Waspadai
Baca juga: Berikut Ini Merek dan Plat Nomor 8 Mobil yang Dibawa Kabur Wanita Kendal, Ditangkap di Pekalongan
Baca juga: Dinas Perdagangan Semarang: Pedagang Johar yang Belum Dapat Lapak Diikutkan Pengundian Tahap Dua
Kondisi tersebut memungkinkan warga Indonesia melaksanakan ibadah umrah.
Hal itu juga dijelaskan Endro Dwi Cahyono, ketua Asosiasi Muslim Penyelengara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jateng.
Ia menyebutkan, baru-baru ini Pemerintah Arab Saudi membuat nota diplomasi bersama Pemerintah Indonesia.
“Yang intinya akan dibuka lagi umrah untuk Indonesia, ini karena baiknya penanganan Covid-19 di Indonesia,” paparnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (13/10/2021).
Meski dimungkinkan akan kembali dibukanya ibadah umrah, namun Endro menuturkan, hal itu bukan serta merta membuat warga Indonesia bisa langsung melaksanakan umroh.
“Karena pihak Arab Saudi masih berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia untuk menentukan prosedur umrah,” paparnya.
Ia menuturkan, tujuan koordinasi supaya masyarakat yang melaksanakan umroh di tengah pandemi aman, dan nyaman serta tidak membawa virus saat melakukan indah di sana.
“Menang belum final namun patut disyukuri, karena sebelumnya umrah tidak dibuka, bahkan penyelengara umrah saat melambungnya angka Covid-19 tidak bisa apa-apa, alias hanya menunggu,” kata Endro.
Selain menjelaskan adanya nota diplomasi, Wndro juga menerangkan jumlah jamaah yang tertunda melaksanakan umrah karena pandemi.
“Jumalah jamaah yang tertunda banyak, namun untuk Jateng belum ada data. Tapi di sistem informasi milik Kemenag ada sekitar 60 ribuan jamaah yang siap berangkat umrah namun tertunda karena pandemi,” jelasnya.