Berita Karanganyar

1.000 Relawan di Solo Raya Ikuti Peningkatan Kapasitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

Sebanyak 1.000 relawan di wilayah Solo Raya mengikuti penggalangan dan peningkatan kapasitas guna mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19. 

Penulis: Agus Iswadi | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto membuka kegiatan penggalangan dan peningkatan kapasitas relawan Covid-19 se-Solo Raya ditandai dengan pemukulan gong di Ramada Suites Hotel Colomadu Kabupaten Karanganyar, Kamis (14/10/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 1.000 relawan di wilayah Solo Raya mengikuti penggalangan dan peningkatan kapasitas guna mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19. 

Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pelatihan bagi relawan se-Solo Raya itu diadakan di Ramada Suites Hotel mulai hari ini Kamis (14/10/2021) hingga 18 Oktober 2021. 

Baca juga: UMKM Didorong Bisa Naik Kelas, GP Ansor Jateng Data Usaha Anggota, Bikin Jejaring Pasar Se-Indonesia

Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Semarang Imbau Pedagang Segera Tempati Lapak di Johar

Baca juga: Dinas Perdagangan Semarang: Pedagang Johar yang Belum Dapat Lapak Diikutkan Pengundian Tahap Dua

Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto secara resmi membuka pelatihan tersebut.

Turut hadir secara daring, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi serta Kalakhar BPBD se-Solo Raya.

Kepala Sub Bidang Relawan Kesehatan BKR Satgas Covid-19, Joseph Frederick William menyampaikan, ada dua sesi pelatihan yang digelar setiap harinya dengan jumlah peserta 200 relawan.

Setiap sesi terbagi menjadi empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang per kelas. 

Sebanyak 1.000 relawan yang mengikuti peningkatan kapasitas ini merupakan perwakilan relawan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan wilayah Solo Raya.

Mereka ada diberikan materi-materi selama berlangsungnya kegiatan hingga 5 hari kedepan. 

"Pertama materi pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M, kedua gerakan 3T (tracing, treatment dan testing), ketiga relawan dan kerelawanan, keempat teknik berkomunikasi efektif dan kelima penggunaan instrumen monitoring relawan bersatu lawan Covid-19 (BLC," katanya kepada Tribunjateng.com. 

Diharapkan para relawan dapat mengaplikasikan materi yang telah diperoleh kepada lingkungan sekitarnya.

Melalui peningkatan kapasitas ini, lanjutnya, para relawan dapat mengajak masyarakat supaya siaga supaya tidak terjadi ledakan atau peningkatan kasus Covid-19. 

"Kita mempersiapkan wilayah-wilayah dan masyarakat untuk menghadapi keadaan, istilahnya berdampingan dengan Covid-19. Kalau dibilang hilang belum hilang sebenarnya, dan kemungkinan terjadi ledakan mungkin sekali terjadi," terangnya. 

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi mengungkapkan, pemerintah daerah harus memahami konsep sinergi pentahelix guna mengantisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia termasuk Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved