Pendidikan
Edukasi Seksual pada Anak Bisa Melalui Animasi, Peneliti: Usia Dini Lebih Tertarik Media Interaktif
Memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini dinilai bisa melindungi anak dari pelecehan dan kekerasan seksual.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini dinilai bisa melindungi anak dari pelecehan dan kekerasan seksual.
Namun, orangtua kerap bingung bagaimana cara mengajarkannya pada anak serta media yang digunakan untuk mentrasfer pemahaman tentang pendidikan seks.
Tim peneliti dari dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) meneliti tentang efektivitas seri animasi sebagai prevensi atau mengurangi risiko kekerasan seksual pada anak usia dini.
Tim Peneliti terdiri Dr Dini Rakhmawati dana Desi Maulia (dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UPGRIS) serta Febrian Murti Dewanto dari Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknis UPGRIS.
Mereka juga telah menggelar diseminasi hasil penelitian yang dibiayai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) skema penelitian unggulan perguruan tinggi secara virtual.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS, Dr Seno Warsito mengatakan, penelitian unggulan perguruan tinggi pendidikan seksualitas bagi anak usia dini sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat.
"Angka kejadian kasus kekerasan seksual yang terjadi khususnya pada anak terus meningkat. Anak sebagai korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu membuka hati masyarakat lebih sadar terhadap pendidikan seksualitas anak," kata Seno, membuka diseminasi hasil penelitian secara virtual, Jumat (15/10/2021).
Dalam proses belajar, digital native (mereka yang lahir di lingkungan era digital) di usia dini lebih tertarik menggunakan media interaktif yang memanfaatkan perkembangan teknologi, diantaranya pemanfaatan animasi.
Oleh karena itu, proses pembelajaraan menggunakan seri animasi Miko dan Mila dinilai tepat.
Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Lansia, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang, Maftukah, sebagai pemateri menyatakan, tentang pentingnya pendidikan seksualitas anak usia dini.
"Upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Para ahli psikologi menganjurkan agar anak-anak sejak dini hendaknya mulai dikenalkan dengan pendidikan seks," kata Maftukah.
Pendidikan seks yang dimaksud yakni sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan pada reproduksi seksual dan akibat-akibatnya. Bukan pada pendidikan yang mendukung anak untuk melakukan hubungan seksual, tetapi menjelaskan fungsi alami seks sebagai bagaimana diri mereka serta konsekuensinya jika disalahgunakan.
Sementara, Zulia Ilmawati yang merupakan psikolog dan pemerhati masalah anak dan remaja membeberkan pokok-pokok pendidikan seks yang bersifat praktis, yang perlu diajarkan kepada anak.
Antara lain, menanamkan rasa malu pada anak. Lalu menanamkan jiwa maskulinitas pada laki-laki dan feminitas pada perempuan.
"Kemudian, memisahkan tempat tidur, mendidik anak agar menjaga alat kelaminnya, mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata, dan terakhir mendidik etika berpakaian," jelasnya.