Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Erick Thohir Ancam Bos BUMN yang Tak Mau Transformasi: Akan Saya Ganti!

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan mengancam akan mengganti siapapun bos perusahaan pelat merah itu, apabila tak mau ikut transformasi.

TribunJateng.com/Idayatul Rohmah
Tangkap layar Erick Thohir di acara Media Gathering LinkAja secara virtual, Rabu (30/6/2021). 

TRIBUNJATENG.COM - Erick Thohir meminta para direktur utama BUMN untuk melakukan transformasi bisnis.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan mengancam akan mengganti siapapun bos perusahaan pelat merah itu, apabila tak mau ikut transformasi.

Dia memastikan akan memantau kinerja perusahaan BUMN satu tahun ke depan, terutama di sektor pangan.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Copot Jabatan Gatot Trihargo dari Wakil Dirut Perum Bulog

"Mohon maaf yang tidak ikut tranformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti," ucap Erick dalam Grand Launching Produk Pangan dan Non Pangan PT RNI, Selasa (19/10/2021).

Menurut Erick, penggantian bos BUMN sudah kerap terjadi karena tidak berkinerja secara baik, sehingga ancaman tersebut bukan lah sekadar omongan belaka.

Erick menekankan, penggantian dirut BUMN bukan karena penilaian secara subjektif, namun melihat dari hasil kinerjanya.

"Ini sudah terjadi di banyak BUMN, jadi enggak kaleng-kalengan.

Saya pastikan ganti, bukan karena suka tidak suka," lanjutnya.

Menteri BUMN itu mengatakan, beberapa waktu lalu mengadakan pertemuan dengan Presiden, sekitar 20 jajaran dirut BUMN ikut dalam acara tersebut.

Dikatakannya, sekitar 30-40 persen dari 20 dirut tersebut dipilih oleh menteri sebelumnya.

 
"Dari 20 itu 30-40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya, tidak saya ubah."

"Karena kita me-managing sesuatu itu, bukan karena suka dan tidak suka, tetapi hasilnya yang saya lihat."

"Tidak mungkin kita bicara tranformasi BUMN hanya sekadar banner, tetapi harus hasilnya," jelas Erick.

Erick menjelaskan betapa pentingnya transformasi BUMN dapat memberikan hasil yang baik.

Hal tersebut terbukti dari konstribusi Kementerian BUMN memberikan pemasukan pendapatan negara sebanyak Rp 377 Triliun di tahun 2020, yang saat itu juga terkena dampak pandemi Covid-19.

"Karena transformasi, efisiensi, dan kita pastikan kita ikuti satu per satu. Tranformasi human capital juga terus kita dorong," imbuh dia.

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di lahan seluas 102,4 hektar yang terletak di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.(Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di lahan seluas 102,4 hektar yang terletak di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.(Kementerian BUMN) (Kompas.com/Istimewa)

Jokowi Jengkel, Minta Perusahaan BUMN Segera Tranformasi

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyoroti kinerja perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia meminta seluruh BUMN untuk mampu bersaing dalam kancah internasional.

Menurut Jokowi, cara tepat BUMN segera go global yakni dengan mulai beradaptasi pada model bisnis era kini, seiring perkembangan teknologi hingga dampak kondisi pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan para Direktur Utama BUMN, Kamis (14/10/2021).

"Ini kita mau bawa BUMN go global, bersaing di internasional."

"Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini."

"Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi," ucap Jokowi, Sabtu (16/10/2021), dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Jokowi mengaku jengkel, ada BUMN yang tak menunjukkan perkembangan bisnis.

Ia pun tak segan-segan mengecam menutup BUMN yang tak menunjukkan perbaikan.

"Jadi kalau saudara tidak merespon, dengan adaptasi tidak cepeat-cepatnya. Kalau pak Menteri (Erick Thohir) sampaikan kepada saya. Pak ini ada perusahaan sepeti ini, kondisinya BUMN."

"Kalau saya, langsung tutup saja. Enggak ada selamat-selamatin kalau sudah kayak gini," tegas Jokowi.

Dikatakannya, langkah lain agar BUMN bisa beradaptasi juga dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan perusahaan dunia lainnya.

Jokowi menaruh harapan pada para pimpinan BUMN yang menurutnya sudah terpilih dan mampu membawa bisnis ke arah lebih baik.

"Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah berpartner."

"Perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mewanti-wanti BUMN untuk memperhatikan faktor ekonomi dan tingkat efisiensi dari investasi atau internal rate of return (IRR).

"Karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. "

"Dan yang paling penting, review terus ekonominya. Berhitung, kalkulasi."

"Sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa," jelasnya.

Kemudian, presiden menyampaikan, suatu perusahaan harus menyiapkan SDM dan ekosistem bisnis baru agar bisa bertahan pada era revolusi industri 4.0 ini.

"Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita hanya hitungan kita, kita ini balapan,” pungkas dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erick Thohir Kecam Bos BUMN yang Tak Mau Transformasi: Saya Pastikan Ganti, Sudah Banyak Terjadi

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Masalah Utang PTPN Rp 43 Triliun sebagai Korupsi Terselubung

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved