PPKM
Sekolah Tak Patuh Prokes Langsung Potong Penghasilan Kepala Sekolah
Sekolah yang tak patuhi protokol kesehatan bakal kena sanksi pemotongan TPP kepala sekolah.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus membentuk tim khusus untuk pengawasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang statusnya naik level tiga per 1 Oktober 2021.
Tim khusus pengawasan itu akan memberikan teguran ketika ada sektor yang longgar dalam penerapan protokol kesehatan.
Ketua Tim Khusus Pengawasan Implementasi PPKM, Kholid Seif menjelaskan, telah menemukan beberapa pelanggaran protokol kesehatan (Prokes).
Satu di antaranya sektor perdagangan, karena satgasnya dinilai kurang maksimal dalam penerapan Prokes.
"Peran satganya kurang optimal, misalnya pengunjung yang masuk ke pasar harusnya dicek suhunya," ujar pria yang juga menjabat Kepala Satpol PP Kudus, saat ditemui, Kamis (21/9/2021).
Selain itu, pihaknya juga mengecek penerapan prokes di perusahaan.
Di antaranya, pihaknya menemukan fasilitas cuci tangan yang tidak memadai.
Sehingga hal tersebut menimbulkan kerumunan pada saat pekerja masuk ke dalam perusahaan.
"Ada perusahaan yang karyawannya 100 orang, tapi cuci tangannya cuma satu jadi menimbulkan kerumunan. Makanya kami tegur untuk diperbaiki," ujarnya.
Pemantauan juga dilakukan ke sekolah-sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) agar mematuhi Prokes.
Bahkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan sanksi pemotongan Tambahan Penghailan Pegawai (TPP).
"Kemarin saya sudah ke SMK 1 Kudus itu langsung dibawahi Pemprov Jateng, di sana ketat jika ada pelanggaran maka kepala sekolahnya bisa dipotong TPP-nya," kata dia.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya belum memberikan sanksi kepada pelanggar prokes karena ada tahapan peringatan berjenjang pertama, kedua, dan ketiga.
"Saat ini kami baru teguran lisan, setelah itu mereka juga langsung memperbaikinya," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Kudus, HM Hartopo mengingatkan agar warga masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Dia meminta agar seluruh sektor di Kudus dapat secara ketat mematuhi protokol kesehatan meskipun kasus Covid-19 sudah melandai.
"Tetap harus mematuhi protokol kesehatan meskipun kasusnya sudah landai. Hanya beberapa yang dirawat di rumah sakit," kata dia. (raf)