Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Keluhan Pedagang yang Ikut Geruduk Pasar Johar: 4 Lapak Saya Dulu Resmi, Sekarang Cuma Diberi Satu

Puluhan pedagang Pasar Johar mendatangi bangunan Pasar Johar Utara. Berbondong-bondong para pedagang datang untuk menyampaikan keluhannya.

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf

“Ada 70 an pedagang lebih yang ditempatkan tak sesuai lokasi berdagang, bahkan sampai saat ini ada yang belum dapat tempat berdagang,” katanya.

Tak hanya kisruh penempatan lapak, desas-desus adanya jual beli lapak oleh oknum tak bertanggung jawab juga disuarakan oleh para pedagang.

Hal itu membuat para pedagang menggandeng LSM untuk menengahi permasalahan yang dirasakan pedagang Pasar Johar.

Undian lapak secara online melalui aplikasi Pandawa juga dirasa terlalu dipaksakan yang berdampak pada terlemparnya pedagang asli yang dulunya menempati Pasar Johar Tengah dan Utara.

“Undian online lapak, harusnya disampaikan saat pedagang mendapat tempat bergadang yang sudah tertata melalui layout di aplikasi, namun kenapa tiga hari setelah undian baru disampaikan ke pedagang."

"Tak hanya itu, pedagang juga banyak yang mendapatkan notifikasi ganda, dan lokasi lapaknya berbeda, untuk itu para pedagang menggandeng kami agar permasalahan tersebut diluruskan,” jelas Agus Riyadi satu di antara anggota LSM yang digandeng pedang.

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Wulan Merindu Nazia Marwiana ft Ageng Music

Baca juga: Pagu DHBCHT Kudus Capai Rp 225 Miliar

Baca juga: Refly Harun Sebut Rizal Ramli Tak Kalah Dari Anies dan Ganjar di Kontestasi 2024, Ini Alasannya

Agus juga menuturkan, Janji Walikota Semarang, pedagang Pasar Johar dapat lapak semua, namun kenyataannya masih banyak yang belum dapat lapak sampai saat ini.

“Bahkan pedagang yang awalnya memiliki lapak lebih dari satu, kini hanya dapat satu. Dan bukti kepemilikan diminta oleh dinas terkait. Untuk itu pedagang minta tolong untuk dimediasi,” tuturnya.

Agus menambahkan, pedagang juga resah dengan aksi jual beli lapak, karena ada dugaan jual beli lapak dengan nilai fantastis.

“Ada yang menawarkan lapak Rp 120 juta hingga Rp 150 juta untuk satu lapak, kami minta permasalahan tersebut diluruskan,” imbuhnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved