Berita Semarang
DPRD Kota Semarang Langsung Monitor Pembelajaran Tatap Muka Usai Ditemukan Kasus Covid-19 di Sekolah
Komisi D DPRD Kota Semarang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komisi D DPRD Kota Semarang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul ditemukannya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Dewan meninjau dua sekolah yang sempat ditemukan adanya kasus Covid-19 yaitu SD Bernadus Semarang dan SMPN 30 Semarang, Selasa (2/11/2021).
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengimbau masyarakat tidak perlu panik atas ditemukannya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak ke dua sekolah.
Baca juga: Kolaborasi UIN Walisongo Semarang dan Mountrash Kelola Sampah lewat Aplikasi Android
Baca juga: Lepas Atlet Peparnas Jateng, Gubernur Ganjar: Spiritnya Hanya Satu, Juara
Pada prinsipnya, siswa yang terkonfirmasi positif tidak mengalami gejala berat.
Dinas Kesehatan juga telah melakukan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat. Tracing menunjukan hasil negatif. Bahkan, para siswa mengambil alternatif kedua dengan melakukan tes PCR secara mandiri. Hasilnya pun negatif.
Di sisi lain, dia melihat data di sekolah terkait hasil CT Value cukup tinggi.
Batas minimal negatif 40. Begitu CT value 40 ke bawah dinyatakan positif.
"Bisa juga ini terjadi karena sisa penyintas. Yang jelas hasil tracing negatif, tidak ada yang bergejala berat. Siswa juga melakukan second opinion tes PCR sendiri hasilnya negatif. Saya harap masyarakat tenang dan tidak panik," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan evaluasi.
Jika dalam sepekan ke depan tidak ada masalah dan hasil tracing negatif, tidak menutup kemungkinan PTM bisa kembali dilakukan namun harus dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi.
Dia meminta Dinas Pendidikan memperketat SOP protokol kesehatan.
Manajemen di sekolah mulai siswa datang hingga melepas siswa lulang harus betul-betul mendapat perhatian.
Meski Kota Semarang sudah menerapkan PPKM Level 1, kewaspadana harus terus dijaga.
"Prokes tidak boleh kendor, hindari kerumunan. Sekolah menjamin tidak terjadi kontak antar siswa," paparnya.
Baca juga: Kompetisi Virtual Safety Riding #Cari_Aman, Siswa Siswi SMK Jadi Contoh Keselamatan Berkendara
Baca juga: Capaian Vaksinasi di Kabupaten Tegal Baru Mencapai 40 Persen, Bupati Umi: Kami Genjot Terus.
Dia juga meminta pihak sekolah mengecek kembali vaksinasi siswa. Siswa yang belum mengikuti vaksin bisa segera difasilitasi, termasuk keluarganya.
Sekolah diharapkan aktif mendata keluarga siswa yang belum melakukan vaksinasi. Orang tua dan kontak erat siswa yang berada di rumah harus segera divaksin untuk meminimalisir penularan Covid-19. (*)