Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesehatan

Kanker Prostat, Definisi, Gejala, dan Faktor Risiko, Penyakit yang Diderita Presiden ke 6 RI SBY

Penyakit Kanker Prostat beberapa hari terakhir sering dibicarakan seiring pengumuman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 RI.

Editor: rival al manaf
ISTIMEWA
Memprediksi risiko kanker prostat pada pria. 

Dalam pemeriksaan medis, skrining yang dilakukan biasanya melibatkan tes yang akan mengukur kadar PSA dalam darah.

Apabila tampak tinggi, maka menunjukkan kemungkinan adanya kanker yang berkembang.

Mengenali tanda-tanda awal kanker prostat akan dapat membantu penyembuhan pasien.

Berdasarkan paparan Ossy, penyakit kanker prostat yang dialami SBY tersebut baru memasuki stadium awal.

Kendati demikian, ada beberapa kondisi atau tanda-tanda kanker prostat yang kemungkinan perlu disadari, antara lain sebagai berikut.

  • Kesulitan memulai atau mengendalikan buang air kecil.
  • Sering ingin buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Darah dalam urin atau air mani.
  • Sakit saat buat air kecil.
  • Nyeri saat ejakulasi.
  • Sulit mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
  • Rasa sakit atau tidak nyaman saat duduk, jika prostat membesar.

Perawatan kanker prostat stadium awal

Dengan skrining awal maka, pengobatan kanker prostat akan dapat efektif.

Skrining rutin memungkinkan dokter untuk mendeteksi banyak kasus kanker prostat sebelum kanker menyebar.

Perawatan akan tergantung pada stadium kanker, di antara faktor-faktor lainnya.

Pada kanker prostat stadium awal, perawatan yang dilakukan, apabila kankernya kecil dan terlokalisasi, maka dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menunggu atau memantau dengan waspada.

Dokter mungkin akan memeriksa kadar PSA darah secara teratur, tetapi tidak segera mengambil tindakan.

Kanker prostat tumbuh perlahan, dan memiliki risiko efek samping yang mungkin lebih besar dibandingkan kebutuhan untuk perawatan segera.

Prosedur operasi, mungkin akan dilakukan ahli bedah untuk melakukan prostatektomi.

Yakni dengan mengangkat kelenjar prostat menggunakan laparoskopi atau operasi terbuka.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan terapi radiasi, melalui Brachytherapy atau terapi radiasi konformal. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved