Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Kondisi Terkini Ibu Gilang Endi Saputra, Tim Psikolog UNS: Ia Masih Sedikit Bicara 

Tim Psikolog Universitas Sebelas Maret (UNS) telah melakukan trauma healing kepada keluarga Gilang Endi Saputra. 

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: moh anhar
TribunSolo.com
Gilang (20), mahasiswa UNS yang tewas saat Diksar Menwa (kiri) dan situasi kantor sekretariat Menwa UNS pada Kamis (28/10/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Tim Psikolog Universitas Sebelas Maret (UNS) telah melakukan trauma healing kepada keluarga Gilang Endi Saputra

Trauma healing dilakukan oleh dokter psikologis dari RSUD Dr Moewardi Solo. 

Hal itu diungkapkan oleh Narahubung Tim Psikolog UNS, Andri Putranto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (9/11/2021). 

Baca juga: Musim Penghujan Datang, Bupati Jepara Dian Kristiandi Minta Warga Waspada Hadapi Potensi Bencana

Baca juga: Tarik Wisatawan Luas di Kabupaten Batang, Promosi Digital Jadi Strategi Paling Mumpuni

Baca juga: Kedudukan 1-1, Lapangan Tergenang Air, Laga Persika Karanganyar Vs ISP Purworejo Terpaksa Ditunda

Dia menyampaikan, berdasarkan hasil informasi sementara yang diterima pihak UNS, ibunda almarhum Gilang Endi Saputra masih sangat sedikit bicara. 

"Ibunya yang masih sedikit bicara. Orang awam melihat itu seperti trauma banget. Tetapi ini bukan kesimpulan," ungkapnya. 

Trauma healing ini dilakukan setelah ada asesmen dari tim psikiatri. 

Setelah itu, pihak UNS membentuk 2 tim untuk melakukan pendampingan psikologis, yakni tim psikiatri dan tim psikologi. 

Dia menjelaskan, tim psikologi baru memberikan trauma healing setelah asesmen yang dilakulan oleh tim psikiatri. 

"Kemarin tim ini sudah memberikan trauma healing pada keluarga korban dan juga pada anggota Menwa yang sekarang sedang tinggal di asrama," terangnya. 

Ditanya soal tingkat kecemasan yang dialami anggota Menwa, Andre mengaku belum menerima hasil asesmen yang dilakukan oleh 11 dokter RSUD Dr Moewardi Solo. 

Sejauh ini, lanjut dia, anggota Menwa UNS yang menginap di Asrama UNS dibagi menjadi 2 kelompok. 

Ada kelompok senior yang merupakan panitia dan ada kelompok junior yang berstatus peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pra Gladi Patria ke 36.

"Karena masing-masing mengalami trauma psikis yang beda-beda. Yang jelas ada 3 tingkatan, yakni berat, sedang, dan ringan," tuturnya. 

Baca juga: Warga Wadas Purworejo Pro Pembangunan Waduk Bener Diteror, Mesin Motor Diberi Garam dan Pasir

Baca juga: Mohammad Isroi Terjun ke Sungai, Jasadnya Terseret Arus, Ditemukan 200 Meter dari Lokasi

Andri juga mengomentari terkait rekaman video sepak bola yang dilakukan anggota Menwa di Asrama UNS.

Baginya bisa saja itu adalah bagian dari trauma healing. 

"Kemungkinan ada yang menjalani trauma healing setiap hari. Tetapi itu dilakukan pada siapa, saya tidak bisa bilang karena saya belum dapat laporan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved