Berita Regional
Pria 79 Tahun Buka Biro Jodoh, Beberkan Kelemahan Aplikasi Kencan: Tidak Tahu Kapan Musim Kawin
Di tengah kemajuan teknologi, urusan mencari jodoh juga bisa dilakukan melalui ponsel.
Namun, sejak motornya ditarik toko karena dirinya menunggak angsuran, Sanusi tak lagi mengojek.
Melalui proses yang panjang, orang banyak mengenal dirinya sebagai tukang mencarikan jodoh.
"Kalau perempuan, biasanya yang minta tolong ke saya orangtuanya. Minta tolong anaknya dicarikan jodoh," ujarnya.
Biro jodoh lewat HP Sanusi tak menampik usaha jasa pencari jodoh tradisional seperti yang digelutinya lambat laun akan hilang.
Saat ini, orang bisa dengan mudah mencari pasangan.
Ada banyak aplikasi di ponsel pintar yang bisa digunakan mencari jodoh.
Baca juga: Wisata Ke Solo, Jangan Kaget Saat Ada Prajurit di 6 Titik Lokasi Ini
Baca juga: Ada 200 Orang Digigit Ular Pertahun, 25 Korban Meninggal, Mayoritas Pemeliharanya
Baca juga: Gurihnya Nasi Gablok Khas Berjo Ngargoyoso Karanganyar
"Katanya orang sekarang bisa cari jodoh lewat HP," ujar Sanusi yang buta huruf itu.
Meski begitu, Sanusi tak gentar.
Ia punya banyak pengalaman dalam menjodohkan orang.
Salah satu hal yang dipelajarinya adalah tentang adanya siklus "musim kawin".
Kata Sanusi, manusia juga terikat pada siklus alami musim kawin yang datang pada musim penghujan.
Atas dasar itulah, Sanusi memaksakan diri membuka biro jodoh sejak 2,5 bulan lalu menjelang datangnya "musim kawin". (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Dilihat Dulu Fotonya, kalau Cocok Dibalik, di Belakang Ini Ada Nama dan Nomor Telepon Pemilik Foto"