Berita Semarang
Tinggal di Lokasi Rawan Longsor di Semarang Bikin Waswas, Tugiati Selalu Siaga dan Tak Lupa Berdoa
Mendiami lokasi rawan longsor, tentu selalu waswas.Lantaran harus selalu siaga, terutama saat hujan deras datang.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tugiati (61) warga Gunuk Krajan, Tegalsari, Kecamatan Candisari Kota Semarang, selalu memandangi langit saat mendung menyelimuti langit.
Usai menatap langit yang diselimuti mendung, bibir wanita 61 tahun itu melantunkan doa-doa.
Tugiati melafalkan doa agar hujan tak mengguyur wilayah di sekitar tempat ia tinggal.
Doa ia panjatkan, lantaran wanita rapuh itu takut insiden longsor Februari lalu yang melanda kediamannya terulang kembali.
Baca juga: Viral Foto Di Gelap Malam, Gerobak Bakso di Ring Road Samarinda Tanpa Ada Penjualnya, Polisi Cek TKP
Baca juga: Polisi Gantungkan Ikan Tongkol dan Sayuran: Buat hadiah warga yang mau vaksin
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang Vs Persikabo Liga 1 2021, Imran Kembali Jadi Pelatih
Tugiati merupakan satu di antara warga di Tegalsari yang tinggal di tempat rawan longsor dan berkontur bukit.
Awal tahun lalu, rumah yang ia tempati bersama lima anaknya dilanda longsor.
Dua kendaraan dan sejumlah barang miliknya pun tertimbun tanah Februari lalu.
Jalan depan rumah yang dahulu bisa dilintasi roda dua pun kini hilang.
Alhasil depan kediaman Tugiati langsung berhadapan dengan jurang.
Meski longsor yang melanda rumahnya telah ditangani dan dibangun tanggul.
Namun tanah di sisi selatan tempat tinggal Tugiati masih tergerus.
Karena kondisi tersebut, tetangga sebelah Tugiati pun meninggalkan rumah.
Kini hanya Tugiati dan anak-anaknya yang bertahan di pinggiran jurang tersebut.
“Hanya doa yang bisa saya panjatkan, agar tidak terjadi apa-apa saat hujan turun,” kalimat tersebut diutarakan Tugiati saat ditemui Tribunjateng.com, Rabu (17/11/2021).
Mendiami lokasi rawan longsor, dituturkan wanita 61 tahun tersebut sangat berat.