Berita Semarag

Hari Guru Nasional, PGRI Jateng Sebut Guru Seperti Digebuki Semua Pihak di Masa Pandemi

Di masa pandemi atau setahun belakangan ini guru menghadapi tantangan luar biasa.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Ketua PGRI Jateng, Muhdi memberikan keterangan usai upacara peringatan hari guru nasional dan HUT PGRI di halaman Kampus 4 UPGRIS. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Ketua Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Tengah, Muhdi mengatakan, di masa pandemi atau setahun belakangan ini, guru menghadapi tantangan luar biasa.

Terutama persoalan belajar mengajar yang mengharuskan guru memberikan pembelajaran dari jarak jauh melalui teknologi digital atau daring.

"Namun demikian, guru dalam menghadapi pandemi ini tidak menyerah. Terus berupaya sekalipun situasi ini mendadak," kata Muhdi usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional sekaligus HUT PGRI di halaman Kampus 4 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Kamis (25/11/2021).

Selama pandemi dan proses pembelajaran dilakukan daring, posisi guru seperti digebuki berbagai pihak karena tidak mampu menyesuaikan keadaan.

Semua guru terkejut dengan situasi yang baru pertama kali dihadapi. Namun, guru pun tidak menyerah untuk terus belajar dan berlatih menggunakan teknologi dan akhirnya guru pun mampu melakukan pembelajaran secara daring.

Namun demikian, di sisi lain, ketiga guru sudah siap dengan, permasalahannya ada pada akses internet yang tidak merata di setiap daerah.

Ditambah keterbatasan orangtua untuk menyediakan sarana pembelajaran daring untuk anaknya.

"Awalnya, semua cemas pembelajaran daring. Kita tidak menyerah. Saat semuanya sudah siap daring, tidak semua bisa melakukannya. Ternyata permasalahannya bukan pada guru, tapi ketidakmampuan negara menyediakan akses internet untuk anak-anak kita dan sekolah. Efektivitas pembelajaran daring pun berdasarkan survei Kementerian hanya 50 persen," jelasnya.

Kemudian, Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri terkait pembelajaran tatap muka terbatas diluncurkan.

Pembelajaran secara langsung di ruang kelas pun dapat dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan.

Menurutnya, saat ini terbukti bahwa sekolah bukan tempat yang penularan covid sepanjang sekolah menjalankan protokol kesehatan.

Hari Guru Nasional dan HUT PGRI kali ini, kata dia, sebagai momentum bagi guru untuk bangkit. Karenanya, tema perayaan kali ini yakni bangkit guruku.

"Keberhasilan ini (bisa dilaksanakan PTM) di masa pandemi patut diapresiasi. Sehingga learning loss karena lamanya pembelajaran daring bisa diatasi dengan pembelajaran tatap muka ini," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved