Berita Regional
Ibu di Bantul Penjarakan Anak Karena Jual Perabotan untuk Traktir Pacar, Isi Rumah dan Genteng Ludes
Orangtua tersangka pencurian perabot rumah tangga Paliyem belum mencabut laporan polisi terhadap anaknya DRS.
TRIBUNJATENG.COM, BANTUL - Seorang ibu di Bantul Yogyakarta memenjarakan anak satu-satunya karena menjual perabotan rumah untuk mentraktir pacar.
Ibu bernama Paliyem itu geram karena seluruh perabotan di rumah ludes, bahkan seluruh genteng sudah diturunkan hendak dijual.
Pelaku adalah DRS, total ia sudah mengumpulkan Rp 24 juta dari menjual perabot di rumahnya.
Sang anak menghabiskan perabot rumahnya di Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
"Sampai saat ini Bu Paliyem tidak mencabut laporannya," kata Kanit Reskrim Polsek Pundong Ipda Heru Pracoyo saat dihubungi wartawan, Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Tiga Langkah Membela Yana Prank Cadas Pangeran: Argumentasi yang Bisa Membebaskannya (2-Habis)
Baca juga: Update Virus Corona Jawa Tengah Kamis 25 November 2021
Baca juga: Kapolda Maluku Sebut Ada Hikmah di Balik Baku Hantam Anggota Polri dan TNI di Ambon
DRS merupakan anak tunggal.
Dia sebenarnya memiliki kakak, tetapi sang kakak sudah meninggal saat kecil.
Ibunya ingin memberkan efek jera karena kelakuan DRS sudah di luar batas kewajaran.
"Semua itu sebagai efek jera terhadap anaknya karena dinilai sudah sangat keterlaluan," kata Heru.
Disinggung mengenai penjual perabot, Heru mengatakan, perabot itu dijual DRS secara acak.
Artinya, tidak ditemukan penadah barang-barang yang dijual DRS.
"Ada yang dijual ke temannya dan ada ke teman almarhum bapaknya," ucap dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, DRS tinggal sendiri di rumah.
Beberapa bulan yang lalu sang ayah meninggal dunia.
Baca juga: Jelang Bhayangkara FC vs PSIS Semarang, Imran Ungkap Kondisi Fredyan Wahyu dan Jonathan Cantillana
Baca juga: Bukti Guru Kabupaten Batang Jadi yang paling Sejahtera di Jawa Tengah
Baca juga: Polisi Sukoharjo Selamatkan 53 Nyawa Anjing yang akan Dimakan
Paliyem bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Kasihan, Bantul, dan tinggal di rumah majikannya, dan sengaja tidak memberitahu pelaku lokasi tempat tinggal majikannya.