Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Gaya Hidup Pengaruhi Pola Makan dan Lonjakan Penyakit di Semarang, Dinkes: Gizi Tak Diperhatikan

Dinkes Kota Semarang tidak hanya fokus penanganan Covid-19. Penyakit non-infeksius atau penyakit tidak menular kini juga ada tren lonjakan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memaparkan pelaksanaan Germas di Kota Semarang dalam Lokakarya Advokasi dan Horizontal Learning (AHL) Germas, bertempat di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Senin (29/11/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang tidak hanya fokus terhadap penanganan Covid-19 di tengah pandemi.

Dinkes tetap melakukan pencegahan penyakit non-infeksius atau penyakit tidak menular agar jumlahnya tidak kian meningkat.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, kasus penyakit tidak menular semakin banyak setiap tahun, misalnya kencing manis, darah tinggi, obesitas, dan lainnya.

Baca juga: Kios dan Los di Pasar Johar Semarang Masih Banyak yang Kosong, DPRD Minta Persoalan Segera Diatasi

Baca juga: Vaksinasi Pelajar atas 12 tahun di Kendal Sudah Nyaris 100 Persen

Upaya yang dilakukan untuk menekan angka penyakit tidak menular ini, yakni dengan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Dengan konsep Smart City yang dibangun Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Germas dilakukan dengan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

Pihaknya membagi Germas ke dalam lima klaster yakni aktivitas fisik, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), deteksi dini penyakit, pangan sehat dan bergizi, serta kesehatan lingkungan.

Lima klaster tersebut dimasukkan dalam satu program Lawang Sewu (Layanan Warga Semarang Sehat Setiap Waktu).

"Kami adakan di kecamatan-kecamatan. Kegiatan tidak cuma satu saja di Semarang. Masing-masing puskesmas melakukan kegiatan Lawang Sewu," terang Hakam saat menghadiri Lokakarya Advokasi dan Horizontal Learning (AHL) Germas, bertempat di Hotel Tentrem, Senin (29/11/2021).

Untuk mendukung aktivitas fisik, lanjut Hakam, Pemerintah Kota Semarang membangun sejumlah sport center di setiap kecamatan.

Sejak 2016, Pemkot Semarang selalu membangun spot center di setiap wilayah.

Diharapkan, seluruh lapisan masyarakat bisa melakukan aktivitas fisik.

"Dalam forum Germas semua OPD bergerak. Sport center dibangun oleh Distaru. Harapannya, lansia bisa senam. Yang muda bisa tenis, badminton, gym, atau futsal," sebutnya.

Di samping itu, Dinas Kesehatan berupaya memperbaiki gaya hidup masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular.

Satu diantaranya dengan menganalisa makanan yang dikonsumsi masyarakat. Adanya big data yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang, pihaknya memiliki data start up, misalnya Go Food, Grab Food, dan Shopee Food.

Pihaknya dapat melihat daerah paling tinggi faktor risiko dari makanan yang dikonsumsi masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved